Ahad 31 May 2015 13:09 WIB

Jangan Menyerah, Perangi Pembajakan!

Red: M Akbar
Rian D'Masiv
Foto: republika
Rian D'Masiv

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Rian Ekky Pradipta (vokalis grup band d'Masiv)

Berbicara masalah pembajakan tentunya menjadi hal klasik yang terjadi di dalam industri musik negeri ini. Tapi rasanya patut diapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang belum lama ini menerima kunjungan kelompok musisi ke istana untuk menjelaskan masalah pembajakan ini.

Tak lama setelah bertemu presiden, Badan Reserse Kriminal (bareskrim) Mabes Polri juga berjanji untuk menuntaskan masalah pembajakan yang sudah akut ini. Saya merasa langkah ini sudah sedikit memberikan harapan bagi para musisi dalam memerangi masalah pembajakan.

Pertanyaan besar tentunya membayangi kami, para musisi di negeri ini? Akankah pembajakan itu bisa benar-benar hilang dari negeri ini? Saya tak mau terlalu berbesar diri untuk menyebut pertemuan musisi dengan presiden dan kepala bareskrim itu akan bisa dkengan cepat menghilangkan pembajakan.

Buat saya, sungguh sebuah keajaiban jika pembajakan ini bisa benar-benar dihilangkan. Mengapa keajaiban? Saya meyakini, pembajakan itu sesungguhnya bukan bisnis yang ecek-ecek. Saya mencium pasti ada praktek mafia di balik tumbuh suburnya pembajakan musik di negeri ini. Ada juga aliran uang yang begitu besar jumlahnya sehingga membuat pembajakan itu begitu sulit diberantas. Tapi saya tak ingin menuding untuk menyebut si A, B atau C itu menjadi mafia pembajakan. Bukan itu maksud saya.

Saya hanya membayangkan jika benar pembajakan ini bisa dihilangkan, tentunya ini bisa menjadi angin segar bagi para musisi. Bahkan di luar negeri sana, hidup dari dunia musik saja bisa sampai kaya tujuh turunan karena adanya pembagian dan hitungan yang jelas dalam setiap karya mereka yang diperdagangkan atau dipertontonkan. Sekali lagi, saya merasa pemerintah sudah mulai memberikan sedikit angin segar bagi para musisi yang berkarya di negeri ini.

Lalu pembajakan ini seakan semakin mengua, seiring dengan tumbuh pesatnya bisnis digital di negeri ini. Sayangnya lagi, industri digital ini juga tak luput dari praktek bajak membajak yang ditandai melalui mengunduh karya seniman dari laman-laman ilegal.

Di sinilah saya menganggap, perlu adanya kesadaran besar dari masyarakat untuk tidak mengambil karya dari situs ilegal atau melakukan file sharing. Masyarakat tentunya perlu selalu diingatkan agar tidak mengambil karya secara ilegal di era digital seperti sekarang. Dan inilah yang selalu saya suarakan sejak awal masuk ke dalam industri ini; mari jangan memberi dan mengunduh karya bajakan.

Saya tak akan pernah berhenti untuk menyuarakan hal ini. Buat saya, berjuang melawan pembajakan itu tak boleh kenal kata menyerah. Sebagai musisi, saya juga tak akan pernah berhenti untuk selalu berkarya. Tak ada kata menyerah buat saya untuk berkarya dan memerangi pembajakan ini.

Terakhir, marilah kita selalu suarakan lantang sikap untuk melawan pembajakan. Tentunya, kami dari musisi akan sangat mendukung dan mendorong pemerintah yang berniat memberangus pembajakan musik di negeri ini. Mari kita bersama-sama memeranginya; musisi, aparat penegak hukum dan juga masyarakatnya. Dengan kebersamaan itulah, saya yakin kita akan bisa mengatasi masalah pembajakan yang sudah tergolong akut di negeri ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement