Senin 08 Jun 2015 06:23 WIB

Protokol Zionisme dan Isu Disintegrasi

Red: Erik Purnama Putra
Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub.
Foto: Republika
Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ali Mustafa Yaqub/Imam Besar Masjid Istiqlal

Untuk memuluskan rencana pendirian negara Israel Raya sekaligus memenuhi ambisi menguasai dunia, sejumlah 300-400 tokoh Yahudi sedunia mengadakan kongres di sebuah kota di Swiss. Kongres ini menghasilkan 24 poin keputusan yang dikenal dengan Protokol Zionisme.

Naskah protokol ini ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian dicuri oleh seorang biarawati asal Prancis dan kemudian sampai di Rusia. Pada 1902, Protokol Zionisme diterjemahkan pertama kali ke dalam bahasa Rusia dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia, termasuk Inggris dan Arab.

Namun sayang, terjemahan Protokol Zionisme itu selalu hilang dari peredaran sehingga tidak banyak diketahui orang. Konon, cukong-cukong Yahudi memborong habis terjemahan itu sehingga tidak dapat beredar. Seorang tokoh Zionis papan atas, Theodor Herzel, mengakui bahwa naskah Protokol Zionisme itu dicuri dan disebarkan sebelum masanya.