Senin 25 Jan 2016 06:30 WIB

Storm Jonas dan Kepedulian Hidup

Red: M Akbar
 Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation dan imam di Islamic Center of New York)

Dalam dua hari terakhir ini, penduduk Amerika bagian timur (East Coast) dilanda badai salju lebat musim dingin. Entah dari mana penamaan itu. Tapi yang pasti, badai salju ini dinamai Storm Jonas.

Walaupun sudah berlalu, tapi dampak badai salju itu cukup terasa. Pertama, karena seperti biasanya badai salju akan berdampak pada kenyamanan hidup warga, termasuk kenyamanan mengendarai di jalan.

Apalagi pascaturunnya salju itu, memang menjadi tanggung jawab masing-masing warga untuk membersihkan jalanan sekitar rumah masing-masing. Tapi, dalam melihat badai salju ini, justru yang terbentuk di benak saya ada beberapa hal, antara lain, sebagai berikut:

Pertama, sejak akhir Desember lalu, saya sering mendengarkan ada keluhan, entah itu sekadar iseng atau memang serius. Keluhan itu adalah mengapa pada musim dingin ini saljunya tak turun? Hingga melewati pertengahan Januari, salju memang tidak turun sama sekali. Padahal, normalnya salju sudah mulai turun pada akhir Desember.

Tapi, itulah kenyataannya. Manusia tidak akan berhenti mengeluh. (Wa khuliqal insaanu yauusa). Karena memang manusia memiliki kelemahan (dhuufa). Bahkan, tergesa-gesa mengambil kesimpulan (ajuula).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement