Senin 25 Apr 2016 17:00 WIB

Menjual Romantisme Cita Rasa Kopi Indonesia

Red: M Akbar
Secangkir kopi hitam
Foto: pexels
Secangkir kopi hitam

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: William Henley (CEO & Founder IndoSterling Capital)

Minum kopi di kedai kopi modern (coffe shop) telah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Gaya hidup ini mulai menggejala di Indonesia sekitar 2002 ketika Starbucks masuk ke Indonesia. Tidak bisa dipungkiri kehadiran Starbucks telah mengedukasi masyarakat urban Indonesia akan gaya hidup menyeruput kopi kedai di kopi modern.

Harga secangkir kopi di Starbucks bisa berkali-kali lipat dibandingkan warung kopi tradisional. Konsumen rela membayar dengan harga yang lebih mahal demi menikmati cita rasa rasa kopi khas Starbucks dan simbol status sebagai kaum urban. Starbucks berhasil mengubah kopi dari produk komoditi menjadi produk bernilai tinggi melalui branding dan marketing.

Sebenarnya Starbucks menggunakan kopi dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia. Starbucks sendiri sudah lama mengimpor kopi dari Indonesia, yakni sejak tahun 1970-an. Kantor pusat Starbucks di Seattle, Amerika Serikat, sering memesan kopi dari Sumatera dan Jawa.

Terlepas dari keberhasilan Starbucks di Indonesia, bagi negeri ini kopi sebenarnya sudah sejak lama menjadi salah satu komoditas andalan ekspor non migas. Seperti dikatakan Menteri Perdagangan Thomas Lembong beberapa waktu lalu, tahun 2015 ekspor kopi Indonesia ke pasar dunia menembus angka 1,19 miliar dolar AS, meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor kopi meningkat disaat ekspor nonmigas mengalami penuruan sebesar 14 persen.

Kopi Indonesia paling banyak diekspor ke Jepang dan AS. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), tahun 2014 ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai 58.308,5 ton dengan nilai 295,90 juta dolar AS. Pada periode yang sama ekspor kopi ke Jepang mencapai 41.234,3 ton dengan nilai mencapai 101,35 juta dolar AS.

Posisi Indonesia sebagai eksportir kopi di pasar global berada di posisi empat di bawah Brasil, Kolombia, dan Vietnam. Negara tetangga Vietnam telah jauh meninggalkan Indonesia. Menurut laman worldatlas.com, produksi kopi Vietnam mencapai 1.650.000.000 kilogram pada tahun 2015. Vietnam maju pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 1975 produksi kopi Vietnam hanya mencapai 6.000 ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement