Senin 23 May 2016 06:16 WIB

Ibu Aisyah dan Keluarga Sekarang

Red: M Akbar
Keluarga berencana/ilustrasi
Foto: starafrica.com
Keluarga berencana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rudi Agung (Pemerhati Masalah Sosial)

Beberapa kali ikut mengantar kawan melakukan terapi bekam dan yumeiho. Sebut saja Kang Narto dan Bunda Dedeh. Seperti biasa, mereka kerap berkeliling dari pusat kota ke desa dan pelosok-pelosok mengobati orang yang sakit.

Pasiennya dari pejabat terkemuka sampai mereka yang tidak memiliki biaya. Dakwah kesehatan Narto dan Dedeh semata ingin mengedukasi masyarakat sekaligus membumikan kembali pola pengobatan dan menjaga kesehatan ala Rasulullah.

Suatu ketika mereka menangani pasien di Dusun Pahing, Desa Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura Rt 01/03, Kabupaten Cirebon. Adalah Siti Aisyah, ibu dari sang pasien. Wanita biasa. Sekilas tak ada yang istimewa.

Tapi, tunggu dulu. Simak kisahnya:

Ia menikah di usia 14 tahun, kini usianya 65 tahun. Tubuhnya segar bugar. Ingatannya sangat tajam. Sorot matanya menghujam. Tutur katanya menyejukan.

Saya terpantik mendengar kisah kehidupannya. Izinkan saya berbagi melalui tulisan ini. 

Ibu Aisyah istri almarhum Ustadz Duriyat Yahya Saadi. Pasangan ini memiliki 20 anak. Ya benar. Anda tak salah baca: 20 anak. Sebelas laki, sembilan perempuan. Karena banyaknya anak, mereka memiliki dua KK atau kartu keluarga.

Dari 20 anak, tinggal dua anaknya yang belum menikah. Anak bungsunya mau lulus kuliah.

Dari cerita menantu dan tetangga, almarhum dikenal orang alim dan peduli lingkungan sosialnya. Padahal beliau hidup kekurangan dengan rentetan anak pinak. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement