Ahad 31 Jul 2016 16:37 WIB

Indahnya Toleransi (Refleksi untuk Kasus di Tanjung Balai)

Red: M Akbar
Toleransi sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Foto: Musiron/Republika
Toleransi sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mustofa B. Nahrawardaya (aktivis Muhammadiyah)

Toleransi itu, bukan menolak aroma dupa masuk ke rumah kita. Toleransi itu, bukan menolak suara adzan terdengar hingga ke dalam rumah mereka. Karena tidak mungkin memaksa asap dupa berhenti dan tak mungkin mencegah suara adzan berhenti.

Salahsatu jalan untuk tidak mendengar suara adzan, mungkin mereka harus  dengan  menyumpal dua lubang telinga. Begitu pula kita harus menutup dua lubang hidung agar tidak mengendus bau dupa.

Menyumpal telinga dan menutup hidung, bukankah sama artinya dengan mematikan sebagian panca indera? Sejak kapan, manusia diajari membunuh rasa, hanya karena perbedaan agama?

Jadi, biarkanlah suara adzan jadi  terdengar merdu. Siapa tahu, keindahan adzan itu karena adanya aroma dupa. Karena asap dari Vihara dan suara dari Masjid dan Mushala, seharusnya menjadi perekat antar pemeluk agama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, 31 Juli 2016

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement