Ahad 23 Oct 2016 09:52 WIB

Ummat Islam Itu Harus Kaya

Red: M Akbar
Murniati Mukhlisin
Foto: istimewa
Murniati Mukhlisin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc (Konsultan Sakinah Finance, Colchester-Inggris)

Masyarakat Indonesia yang bermukim di Derby-Leicester-Nottingham (Pe-DLN) UK  memiliki kajian pekanan yang diselenggarakan secara online. Pada kajian Jumat pekan lalu, kami  membicarakan posisi dan peranan ummat Islam saat ini dengan mengundang ustad Yusuf Mansur sebagai pembicara tamu.

Ustaz mengingatkan  tentang kekuatan doa dan asmaul husna yang harusnya menjadi pegangan ummat Islam khususnya ummat Islam Indonesia supaya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini. Dalam kesempatan tanya jawab, salah seorang anggota kajian, Nurisma Fira,  dokter umum sekaligus penulis yang tinggal di Colchester menyampaikan kepada sang Ustaz bahwa dia sering mendapatkan pertanyaan dari para ilmuwan sekuler di Inggris tentang peranan Islam dalam kemajuan peradaban ummat Islam sendiri. 

Ilmuwan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa negara-negara barat yang secara kasat mata tidak ada peran Islam di dalam kehidupan masyarakatnya menujukkan kemajuan dalam peradaban sementara negara-negara Muslim yang kehidupannya diwarnai Islam bisa dikatakan tertinggal jauh dari negara-negara barat tersebut.

Menanggapi pertanyaan tersebut diatas, ustaz menjelaskan bahwa tidak tepat jika mengatakan bahwa ummat Islam saat ini tidak maju dan terbelakang. Sama seperti ummat agama lainnya, ummat Islam di seluruh dunia juga mencapai kemajuan-kemajuan di segala bidang kehidupan. Selain itu, ummat Islam juga berperan aktif dalam peningkatan kemashalatan ummat manusia.  Namun, sayangnya keberhasilan-keberhasilan tersebut miskin publikasi oleh media-media saat ini.

Pendapat ustaz mungkin ada benarnya. Namun, ada baiknya kita juga kita membaca kondisi ummat Islam di berbagai belahan dunia yang dikutip media-media sebagai sarana muhasabah agar kita setidaknya termotivasi untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tadi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement