REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri *)
Karier Teddy Thohir dilalui dengan penuh tantangan dan rintangan. Ia tercatat pernah menjabat sebagai direktur di PT Astra International. Ia bahu-membahu bersama dengan pendiri Astra International, William Soerjadjaja.
Dalam upayanya membantu mengembangkan Astra International, Teddy berkeliling menawarkan barang atau jasa dari satu instansi ke instansi lain. “Hampir setiap hari saya jalan ke departemen-departemen, menanyakan kepada mereka, sedang memerlukan apa, kami siap mencari dan membelikan barang yang dibutuhkan,” ujarnya.
Teddy menambahkan, “Ketika ada tender, kita ikut. Pokoknya apa saja, kita ikut sebab kita memang belum punya apa-apa, tapi kita siap melayani. Jadi, alhamdulillah, saya turut membesarkan Astra yang awalnya belum punya apa-apa, dan sekarang sudah berkembang semakin luas,” kata dia.
Tak hanya instansi pemerintah, lembaga perbankan pun dia datangi untuk mencari tambahan modal. Terkadang perbankan meragukan bisnisnya, sehingga tak diberi pinjaman modal. Namun Teddy tak putus asa.
“Hampir setiap hari saya //tongkrongin// bank itu. Sampai-sampai direkturnya menanyakan, mau //ngapain// ke sini? Saya jawab, kami butuh modal untuk mengembangkan usaha. Dan bank kemudian menanyakan, barang apa yang sedang dikembangkan? Jika prospek baru diberi pinjaman, jika diangggap tidak cocok, mereka juga enggan memberi pinjaman modal,” ujarnya.
Kini, pria kebanggaan keluarga Thohir, perintis bisnis keluarga yang terus berkembang seperti TNT Group, Wahanaratha, dan lainnya itu, telah pergi pada Selasa, 1 November 2016. Ia meninggalkan dunia fana ini untuk selama-lamanya.
Selamat Jalan Ayah Teddy, Selamat Jalan Opa, Selamat Jalan. Semoga Allah meridhaimu dan menempatkanmu dalam surga-Nya. Aamiin.
*) Jurnalis Republika