REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri *)
Teddy Thohir telah wafat pada Selasa (1/11) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Ia dimakankan di San Diego Hill, Cikarang. Pria yang lahir di Gunung Sugih, Lampung, pada 5 Maret 1935 itu, menikah dengan Edna Thohir, gadis impian yang ditemuinya saat masih bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Pasangan Muhammad Teddy Thohir dan Edna Thohir, dikarunia tiga orang anak. Satu putri dan dua putra. Mereka adalah Hireka Vitaya yang lahir pada 9 September 1961, Garibaldi Thohir lahir pada 1 Mei 1965, dan Erick Thohir lahir pada 30 Mei 1970. Teddy Thohir juga meninggalkan sejumlah cucu. Walau telah pergi untuk selama-lamanya, Teddy menitipkan pesan untuk anak-anaknya, dan cucu-cucunya.
“Jangan lupa selalu berdoa dan dekat dengan tuhan. Berbisnislah dengan cara yang halal dan jujur, bersikaplah rendah hati, jangan sombong, dan iri dengki,” ujar Teddy. “Berteman, berbisnis, dan bergaul dengan siapapun, tidak boleh licik dan harus jujur,” tegas sang ibu, Edna Thohir mengingatkan.
Teddy menambahkan, “Saya menyarankan kepada anak-anak saya, tirulah pebisnis yang sukses, pelajari cara-caranya, bagaimana mereka bisa sukses. Ikuti cara kerjanya,” kata dia merujuk pada William Soerjadjaja.
Tak lupa, ia juga mengingatkan anak-anaknya untuk selalu berusaha dengan cara yang jujur dan mencari sesuatu yang halal. “Walaupun mengembangkan usaha, lakukan dengan cara yang baik. Jangan pakai cara yang haram. Cari harta dengan cara yang benar dan halal.”
Teddy Thohir juga tidak menginginkan anak-anak berlaku curang atau melakukan korupsi. “Percuma korupsi, karena uangnya tidak baik. Cara-cara yang tidak baik itu akan menjadi darah daging. Karena itu pula, saya menekankan kepada anak-anak saya, lakukan usaha dengan benar, jangan korupsi, jangan menyogok. Tidak baik, dan percuma saja,” kata Teddy Thohir menekankan.
“Berbisnislah dengan cara yang baik, yang halal. Lakukan of the rule, jangan menyimpang,” ujarnya.
Disamping itu, Teddy juga menekankan anak-anaknya untuk tidak melupakan Tuhan. “Jangan lupakan Tuhan. Sesibuk apapun, mintalah pada-Nya. Allah mengingatkan kita, silakan bekerja, tapi jangan lupa bersyukur dan berdoa kepada Allah. Jadi, silakan bekerja, tapi jangan lupa berdoa,” paparnya.
Namun demikian, kata dia, berdoa saja juga tidak cukup. “Harus diimbangi dengan usaha. Masak mau makan saja minta disuapin, ya harus belajar dan berusaha agar bisa menyuapi diri sendiri,” ujarnya.
*) Jurnalis Republika