Senin 20 Feb 2017 16:20 WIB

Wujudkan Gerakan Pemuda Sadar Energi

Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Muhammad Sukron
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Muhammad Sukron

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Sukron*

Pemuda merupakan agen perubahan. Di tangan pemuda lah gerakan perubahan suatu bangsa akan berjalan. Menengok kembali sejarah lahirnya bangsa Indonesia, peran pemuda pada waktu itu menjadi bagian penting untuk memerdekaan bangsa dari kungkungan penjajah.

Pascakemerdekaan tepatnya pada tahun 1998, peran penting pemuda menjadi agen perubahan kembali dibuktikan dengan melakukan gerakan yang diinisiasi oleh mahasiswa dengan melakukan reformasi untuk melengserkan rezim orde baru yang dianggap sudah tidak sejalan dengan cita-cita luhur dari kemerdekaan.

Gerakan reformasi ini berhasil menggulingkan Soeharto dari kursi presiden, dan bangsa ini berubah menjadi lebih terbuka dan demokratis. Maka itu, dapat ditarik kesimpulan hadirnya pemuda menjadi salah satu penentu mau kemana bangsa ini akan diarahkan.

Serta hadirnya pemuda juga menjadi kekuatan untuk memperbaiki kondisi bangsa melalui gagasan dan semangat juang yang tinggi untuk memecahkan persolan yang semakin komplek. Pemuda sebagai agen perubahan pada saat ini seharusnya mengambil peran penting untuk mencari solusi dari berbagai persoalan yang sedang dihadapi bangsa ini.

Kita semua tahu bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi segudang persolan; baik persoalan kemiskinan, kebodohan, korupsi dan lain-lainnya. Tak kalah serius, Indonesia ke depan juga sedang dibayang-bayangi oleh krisis energi. Apabila permasalah krisis energi ini tidak segera disikapi dengan langkah nyata dan cepat, maka masa depan Indonesia akan dihadapkan dengan persoalan yang sangat serius.

Sebagai organisasi otonom dari Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah terus berupaya ikut mengambil bagian dalam mencari solusi dari persoalan yang dihadapi bangsa ini. Terkait persoalan krisis energi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan mengadakan Workshop Capacity Building Energi Baru Terbarukan. Kegiatan tersebut akan dihelat di Universitas Muhammdiyah Malang pada tanggal 21-23 Februari 2017.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan membuat langkah nyata yang akan dilakukan oleh para pemuda melalui gerakan pemuda sadar energi dengan melakukan kampanye kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi dan kedepannya akan diarahkan membangun, merawat, dan melestarikan energi baru terbarukan. Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan akan melahirkan para pemuda yang akan menjadi agen perubahan di daerahnya masing-masing, sehingga kehadiran mereka akan menjadi solusi dari permasalahan energi yang menjadi tantangan besar bangsa ini di masa yang akan datang.

Energi baru terbarukan (EBT) menjadi harapan. Indonesia merupakan kepingan surga yang Allah SWT turunkan di muka bumi ini. Keindahan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya apabila dikelola dan diurus dengan baik dan benar maka akan menjadi berkah yang tak terhingga bagi seluruh penghuninya.

Seperti halnya energi, Allah SWT juga menganugerahkan alam Indonesia dengan sumber energi yang melimpah dan beragam, baik dari jenis energi fosil maupun energi baru terbarukan. Namun, harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak bahwa cadangan energi fosil di Indonesia semakin hari semakin menipis seiring dengan meningkatnya permintaan energi yang besar untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, untuk pembangkit listrik, industri, dan berbagai macam alat-alat transportasi.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) cadangan energi fosil di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Pasalnya cadangan minyak di Indonesia akan habis dalam kurun waktu 12 tahun ke depan. Hal yang serupa juga akan terjadi pada cadangan batu bara proven yang hanya akan bertahan hingga 22 tahun ke dapan. Sementara itu cadangan gas juga akan habis dalam kurun waktu 36 tahun mendatang.

Berangkat dari data tersebut, tentunya sudah seharusnya Indonesia lebih serius mengembangkan sumber energi baru terbarukan untuk mengurangi ketergantungan akan energi fosil yang cadangannya semakin menipis. Maka itu langkah nyata dan kasadaran mengurangi ketergantungan akan energi fosil harus segera dilakukan oleh semua pihak, termasuk oleh pemerintah.

Apabila terus mengandalkan energi fosil, maka Indonesia akan benar-benar dihadapkan dengan krisis energi. Jalan satu-satunya untuk keluar dari persoalan ini adalah meningkatkan pemanfataan sumber energi baru terbarukan yang sangat melimpah yang dimiliki oleh bangsa ini. Antara lain air, matahari, panas bumi, biomassa, arus laut, angin, hingga nuklir.

Misalnya energi angin di Indonesaia memiliki potensi yang cukup besar. Berdasarkan data dari situs resmi Kementerian ESDM poteni tenaga angin di Indonesa mencapai 950 MW.

Dari jumlah tersebut baru sebagian kecil yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Meskipun belum ditemukan data resmi dari instansi terkait mengenai total kapasitas turbin angin yang telah terpasang di seluruh Indonesia, namun sudah banyak turbin angin dengan kapasitas mikro telah banyak dibangun sejak beberapa tahun yang lalu.

Sebagai contoh pada tahun 2007, telah dibangun turbin angin dengan kapasitas kurang dari 800 Watt di empat lokasi. Antara lain di di Pulau Selayar 3 unit, Sulawesi Utara 2 unit, Nusa Penida 1 unit dan Bangka Belitung 1 unit. Sejumlah turbin dengan kapasitas mikro juga ditemukan di berbagai lokasi di Indonesia, misalnya di Pulau Sumba (Dusun Palindi di Kecamatan Kamanggih, Sumba Timur), Pulau Rote, Pulau Karya, Pantai Pandansimo Bantul dan lain-lain. Pada umumnya pemanfaatan turbin angin skala mikro tersebut adalah untuk keperluan penerangan dan pemompaan air untuk irigasi.

Menurut hemat penulis, apabila pemanfaatan sumber energi angin atau energi baru terbarukan lainnya dioptimalkan di seluruh pelosok negeri, maka target pemerintah untuk menambah kapasitas listrik sebesar 35.000 MW selama 2015-2019 akan terwujud. Dan program pemerintah menerangi negeri dari Sabang sampai Marauke akan terwujud.

Sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati cahaya terang pada malam hari. Dan bagi anak-anak bangsa yang ada di pelosok negeri dapat belajar pada malam hari tanpa terkendala dengan gelapnya malam.

Upaya mengembangkan energi terbarukan oleh pemerintah sedang berjalan. Hal tersebut tercantum pada Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 tentang kebijakan Energi Nasional yang menetapkan rencana pengelolaan energi nasional pada tahun 2025, di mana sebanyak 23 persen energi nasional berasal dari energi baru terbarukan dan 8,3 persen berasal dari bioenergi.

Gerakan pemuda sadar energi yang diinisiasi oleh Pemuda Muhammadiyah sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi target pengembangan dan pemenuhan energi baru terbarukan. Selain itu kegiatan ini akan membentuk kesadaran pemuda untuk melakukan penghematan terhadap penggunaan energi fosil yang semakin menipis. Serta gerakan sadar energi ini akan akan didistribusikan kepada seluruh masyarakat.

Apabila gerakan penghematan energi dan menciptakan energi terbarukan dilakukan oleh pemuda, maka ini akan menjadi gerakan yang sangat luat biasa. Pasalnya pemuda sebagai entitas masyarakat memiliki pengaruh yang luar biasa dalam melakukan perubahan sosial.

Hasil dari Gerakan pemuda sadar energi akan membangun pilot project berupa desa mandiri energi yang di dalamnya akan dibangun solar shell, micro hydro, dan bio energi.

Pemuda Muhammadiyah yang memiliki jejaraing yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari pimpin ranting hingga pimpinan wilayah akan melakukan campaign. Apabila ini berjalan optimal maka ini akan menjadi gerakan yang sangat luar biasa.

Gerakan ini juga tidak berhenti pada pemuda Muhammadiyah. Akan tetapi gerakan sadar energi ini akan ditularkan kepada seluruh pemuda dari organisasi yang lainnya. Jika ini bisa terwujud maka akan menjadi kontribusi positif bagi pemerintah dalam upaya mengatasi krisis energi.

*Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement