Oleh: Erie Sudewo*
Selfiie, Orang awam senang, Lihat petinggi negeri berselfie
Politisi pun gondok, petinggi negeri jadi pesaing berselfie
Negarawan berpikir, pantas negeri kisruh.
Wong petinggi tak paham jebakan selfie!
“Koq Pak Erie seperti yang lain juga ya…”, komen Kang Sigit. Kekekekekek.... Malu juga dengar komentar salah satu pemilik RM Ampera ini. Sambil senyam senyum Kang Sigit beringsut mendekat. Terima ajakan berselfi.
Selfi ini bukan demam. Tapi sudah jadi kebutuhan utama. Tak usah di tempat yang menarik. Atau bertemu dengan tokoh besar. Wong wajah dimencongin pun jadi bahan selfie.
Anak-anak sekarang gimana ya? “Anak-anak sekarang, maksud elo gimana, Bro? Elo sendiri minta selfi. Lha koq protes sikap mereka. Ngaca ngapah, ngacaaa!” Sindir bathin saya.
Saat sedang nikmati rasa malu berselfie, sms masuk: “Mas, lihat gak pejabat rebutan selfie dengan tamu negara?” Astaghfirullah, saya kelu melihatnya.
Bagi banyak orang, selfi jadi alat dongkrak diri. Itu cerminkan posisi. Bagi yang bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa, selfie jadi sakti mandraguna. Ketika di tempat tertentu, atau jumpa tokoh, selfienya jadi bukti “dirinya juga berharga lho.”
Yang kaya dan cerdas sama. Bagi kalangan yang sudah punya posisi, seperti juga politisi atau pejabat, selfi bukan untuk dongkrak diri. Itu pertegas posisi.
Selfie si kaya, terlihat dari jalan-jalannya. Selfie di luar negeri. Kuliner dunia atau belanja di tempat eksklusif. Berselfie di stadion Manchester United. Atau selfie di arena balap jet darat F1.
Selfie orang-orang cerdas agak beda. Tujuan sih sama, posisi juga. Berselfie di kampus Harvard Amrik, atau di Sorbone Perancis. Dahaga intelektualitasnya terpenuhi ketika bisa berselfie bersama guru besar atau pemenang Nobel.
Sementara bagi politisi, bisa selfie bersama Donald Trump, itulah penghias karier. Atau duuuh betapa bangga bisa berselfie dengan Vladimir Putin atau Tony Blair. Entah apa bisa ini dikatakan puncak “karir politisi”?
Sesungguhnya itulah selfie. Menguak pribadi siapapun. Saya sering tersenyum lihat tingkah ABG berselfie. Juga sering kecut lihat ibu-ibu reunian. Sebab gayanya itu lho. Tak mau kalah dengan anak-anak gadisnya.
Cuma yang buat shock ketika petinggi negeri rebutan selfie dengan tamu negara. Ini bukan soal sepele. Selfie pejabat bisa kuak: “Apa yang sesungguhnya tengah terjadi di negeri ini”.