Jumat 07 Apr 2017 00:08 WIB

Geliat Kepedulian Umat untuk Kapal Kemanusiaan

Presiden ACT Ahyudin (kiri) dan Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur
Foto: Maman Sudiaman/Republika
Presiden ACT Ahyudin (kiri) dan Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syuhelmaidi Syukur *)

Belum genap satu bulan sejak ide kapal kemanusiaan diluncurkan, alhamdulillah respons masyarakat sangat antusias menyambut misi kemanusiaan ini. Respons bukan hanya muncul dari Jakarta, tapi juga menggeliat sampai ke daerah. Ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat peduli terhadap saudaranya yang menderita di belahan bumi yang lain. Sungguh merupakan kebanggaan tersendiri.

Dari komunitas sampai kepala daerah

Beberapa daerah yang saya kunjungi memberikan perhatian yang luas biasa. Dua pekan lalu, menyambangi Wilayah paling barat Indonesia tepatnya Provinsi Aceh, Baitul Maal Aceh sangat antusias mendukung program kemanusiaan ini. Dengan bangga mereka mengatakan Aceh propinsi dermawan, "emas kami saja, kami sumbangkan buat membeli pesawat pertami RI di zaman presiden Sukarno". Sultan Iskandar Muda dulu juga mengirim beras ke Afrika atas permintaan Khalifah Turki Utsmani masa itu.

Tidak kalah aliansi masyarakat sipil di Aceh dan komunitas jurnalis Aceh juga berkomitmen mendukung program kapal kemanusiaan. Bahkan, mereka menetapkan sendiri target pemberangkatan satu kapal melalui pelabuhan Malahayati Banda Aceh. Spirit yg luar biasa, didukung oleh komunitas dai dan pemuda penggerak shalat Subuh berjamaah juga bersemangat luar biasa.

Lain Aceh lain Sumatera Barat, di Kota Padang program kami disambut dg gembira oleh MUI Sumbar. Beliau siap mengajak masyarakat dan Ormas Islam yg ada di Sumatera Barat untuk ikut mendukung program kapal kemanusiaan. Bahkan Wali Kota Padang yang biasa kami panggil Buya Mahyeldi juga sangat bersemangat mendorong agar satu Kapal bisa kami berangkatkan melalui Pelabuhan Teluk Bayur. Ya siapa yang nggak kenal teluk bayur, pelabuhan penuh legenda khususnya perantau minang tempo dulu.

Geliat yang sama juga berlaku di Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Jogja dan Jawa Tengah. Semoga daerah-daerah lain yang secara simultan akan kami sambangi. Karena kami ingin program ini jadi kebanggaan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jakarta sendiri sebagai ibu kota juga sudah menyiapkan posko-posko pengumpulan donasi baik berupa dana maupun berupa barang kebutuhan pokok khususnya beras. Tidak kurang 150 titik posko pengumpulan mulai bergerak secara aktif untuk membantu memudahkan masyarakat untuk mendukung dan terlibat dan program kapal kemanusiaan ini.

Memberdayakan masyarakat petani kecil

Rencana pengiriman tahap awal 1.000 ton beras sudah digulirkan. Dana yang sudah terkumpulkan akan disalurkan untuk pengadaan beras para petani. Tentunya, kita beli dengan harga pantas, langsung dari petani tanpa melalui tengkulak. Adalah Desa Jipang, kecamatan Cepu, Blora di Jawa Tengah yang mendapatkan kehormatan pertama pengadaan beras petani. Lurah Jipang sendiri yang akrab dipanggil Lurah Ngadi adalah relawan ACT yang sudah aktif sejak 8 tahun terakhir, berawal dari banjir bengawan Solo.

Masyarakat desa ini menyambut antusias program pengadaan beras untuk bantuan kemanusiaan melalui mereka. Mereka senang karena disampai dibeli dengg harga pantas juga bisa membantu meringankan penderitaan kelaparan di Afrikan. Spanduk dan umbul-umbul Beras untuk Afrika betebaran di sekitar sawah petani yang sedang panen Raya. Tak ayal menarik perhatian banyak bisa walau tanpa ada event khusus untuk itu.

Bantuan pemerintah untuk kelaparan Afrika

Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu pemerintah melalui Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan juga mengumumkan ke publik akan membantu Somalia yang sedang dilanda kelaparan. Ini sebuah gayung bersambut, masyarakat sipil punya program dan pemerintah juga punya program yang hampir sama. Meski tidak diberangkatkan secara bersamaan, tapi ini sebuah kepedulian yang patut diacungkan jempol. Bahwa negara peduli terhadap permasalahan negara lain, khususnya negara sahabat.

Indonesia sebagai inisiator sekaligus tuan rumah konferensi Asia Afrika tentunya sangat dihormati oleh negara-negara di Afrika. Khususnya yang sekarang dilanda kelaparan di Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria. Kabarnya dulu sebelum KAA di Bandung, pemerintah kita waktu itu juga pernah mengirimkan beras untuk Afrika. Saat negara-negara Afrika di awal kemerdekaan Indonesia juga mengalami permasalahan serupa. Sebagai wujud rasa syukur kita dikaruniai hasil bumi yang berlimpah dan sangat subur.

Pemberangkatan pertama Kapal Kemanusiaan ini, kami memilih pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Di samping jarak yg tidak terlalu jauh dari lokasi pengadaan beras, kita semua tahu bahwa arek-arek Suroboyo juga punya spirit membantu yang sangat kuat.

Kantor Cabang ACT di Surabaya sangat aktif menggeliatkan kepedulian masyarakat Surabaya khususnya dan Jawa Timur secara keseluruhan. 1.000 Ton pertama dari target 25.000 ton ini semoga bisa menjadi moment awal yang baik bagi proses pengiriman berikutnya. Kalau ini bisa terwujud maka kita akan mampu menjangkau lebih dari 1 juta kepala keluarga, bila perkeluarga di sana adalah 8 orang, maka insya Allah 8 juta merekan akan terbantu.

Semoga Allah memudahkan langkah dan segala ikhtiar kita. Bersama anda semua donatur kemanusiaan insya Allah program ini dapat berjalan dg aman dan lancar sampai ke tujuan.

*) Senior Vice Presiden ACT sekaligus Koordinator Nasional Kapal Kemanusiaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement