REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan kepada seluruh warganya terkait ancaman serangan terorisme yang terus-menerus di Eropa. Departemen Luar Negeri AS juga mengingatkan kemungkinan ancaman serangan dari kaum esktremis.
Seperti dilansir dari The Guardian, Senin (4/9), peringatan itu dipublikasikan lewat situs resmi Departemen Luar Negeri AS. Pernyataan itu juga mengutip beberapa insiden yang terjadi di Prancis, Rusia, Swedia, Inggris, Spanyol dan Finlandia sebagai bukti bahwa ISIS memiliki potensi melakukan serangan ke seluruh Eropa.
"Sementara pemerintah (negara masing-masing) terus melakukan operasi kontra-terorisme, Departemen Luar Negeri tetap prihatin tentang potensi serangan teroris di masa depan," ujar pernyataan itu.
"Warga AS harus selalu waspada terhadap kemungkinan simpatisan teroris atau ekstremis radikal dapat melakukan serangan dengan sedikit atau tanpa peringatan."
Informasi tersebut juga mencantumkan beberapa tempat yang dianggap berisiko lebih tinggi terhadap terjadinya serangan teroris, seperti tempat pariwisata, pusat transportasi, pasar, pusat perbelanjaan dan fasilitas pemerintah daerah.
"Selain itu, hotel, kelab, restoran, tempat ibadah, taman, acara profil tinggi, institusi pendidikan, bandara, dan target lainnya tetap menjadi lokasi prioritas untuk kemungkinan serangan," katanya.
Pernyataan juga menambahkan bahwa warga negara AS harus meningkatkan kewaspadaan di lokasi-lokasi itu. Departemen Luar Negeri AS pun merinci berbagai taktik yang dapat digunakan dalam setiap serangan potensial, termasuk senjata api, bahan peledak, menggunakan kendaraan sebagai perangkat serabut, dan senjata bermata tajam.