REPUBLIKA.CO.ID, Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Bagi siapapun yang berkunjung ke Yogyakarta, terasa tidak afdol jika tak menikmati Malioboro. Jalan utama di jantung kota Yogyakarta ini memang tak tergantikan. Ada rupa-rupa daya tarik yang mampu menjadi magnit bagi wisatawan, meski bagi warga kota Yogyakarta sendiri jalan ini sudah sering dihindari, karena seringnya terjadi kemacetan.
Di ruas jalan Malioboro ada sebuah mal yang tidak pernah sepi pengunjung. Kendati jumlah mal dan pusat perbelanjaan di Yogyakarta telah bertambah banyak, mal yang satu ini tetaplah ramai. Dalam pandangan penulis, mal ini sebenarnya tidak memiliki keunggulan yang sangat istimewa. Satu-satunya keunggulan yang dimiliki mal ini adalah dialah satu-satunya mal yang diizinkan dibangun di kawasan Malioboro.
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Membangun keunggulan kompetitif pada dasarnya menjadi keniscayaan bagi semua jenis usaha maupun individu. Jika suatu jenis usaha maupun individu hanya pasrah dan rela hati berada pada sebuah kerumunan (crowd), berada pada perasaan senasib sepenanggungan, maka selamanya tidak akan pernah memiliki keunggulan kompetitif. Karenanya tidak pernah mengalami naik kelas menuju level yang lebih tinggi.
Untuk membangun keunggulan kompetitif, ada empat hal yang bisa kita jadikan pedoman. Pertama, apa kehebatan atau keunikan khas yang dimiliki oleh individu, produk, atau usaha yang sebisa mungkin tidak dimiliki oleh pihak lain. Sebagaimana yang sudah disebut di atas, kehebatan atau keunikan khas Malioboro Mall adalah satu-satunya mal yang diizinkan dibangun di kawasan Malioboro. Sedang mal-mal lainnya tidak ada yang memiliki izin serupa.
Kedua kehebatan atau keunikan khas tersebut bersifat langka alias sulit ditemukan pada pihak atau di tempat lain. Jalan Malioboro dengan rupa-rupa daya tariknya, misalnya, memang hanya ada di Yogyakarta, dan tidak pernah bisa ditemukan di tempat atau kota lainnya. Setidaknya sampai dengan saat ini.
Yang ketiga, kehebatan atau keunikan khas tersebut tidak bisa tergantikan oleh pihak atau hal lain. Ketika hal ini Anda miliki, maka klien Anda atau pelanggan Anda tidak akan mau jika kehadiran Anda digantikan oleh pihak lain.
Ada salah satu kawan yang sangat piawai menirukan berbagai suara binatang ketika diminta mendongeng di hadapan para guru atau murid, jadwal mengisi pelatihannya begitu padatnya. Para pengundang rela mengubah waktunya, daripada harus digantikan oleh orang lain.
Yang keempat, kehebatan atau keunikan khas tersebut sangat sulit atau bahkan tak mungkin untuk ditiru. Elemen keunggulan yang satu ini banyak kita temukan pada para pesulap atau ilusionis. Mereka memiliki kehebatan atau keunikan khas yang benar-benar sulit untuk ditiru oleh orang lain. Saking sulitnya untuk ditiru, bahkan untuk sekedar diterima oleh akal sehat, seringkali orang hanya bisa berkomentar “kok bisa ya…”
Bagi Anda yang hari ini sedang berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan baru, merebut pelanggan baru, memperoleh proyek baru, maupun menarik kepercayaan baru, membangun keunggulan kompetitif merupakan sebuah keniscayaan. Karena itu, sibuklah membangun keunggulan kompetitif Anda, daripada berkeluh kesah meratapi kesialan Anda. Setuju? Keep spirit & change your life.