Kamis 23 Nov 2017 09:01 WIB

'Kids Zaman Now' dan Redupnya Cahaya Altruisme

Semangat motivasi dan inspirasi anak muda (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Semangat motivasi dan inspirasi anak muda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ihshan Gumilar, Neuropsikolog, Dosen Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia.

Entah siapa yang memulainya, penggunaan kata ‘zaman now’ yang mengindikasikan adanya perubahan psikologi generasi yang hidup pada zaman millennial ini. Perubahan psikologi itu dapat dilihat dari pelbagai aspek.

Termasuk respons terhadap kehidupan sosial, gaya komunikasi, cara mendapatkan sesuatu, dan berkorban untuk orang banyak. Manusia yang melakukan hal bermanfaat dan tidak mengharapkan imbalan sekalipun ia harus mengorbankan dirinya.

Hal itu dikenal dengan istilah altruisme dalam dunia psikologi.

Banyak penelitian dilakukan para neuropsikolog (psikolog syaraf) untuk mencari area otak mana yang berfungsi mengatur altruisme.

Hasil penelitian menemukan, ada beberapa bagian otak yang aktif secara bersamaan pada saat orang melakukan tindakan altruisme, seperti donasi dan memberikan apa yang dicintainya untuk orang lain yang tidak dikenalnya.

Bagian otak tersebut dikenal dengan istilah amygdala dan Pre-frontal Cortex (PFC). Amygdala adalah bagian otak yang berfungsi sangat dominan dalam proses mengatur emosi. Altruisme berkaitan erat dengan rasa empati.

Empati adalah ketika seseorang mampu menyelami dan membayangkan dengan perasaan (emosi) jika dirinya berada dalam posisi orang lain. Sebagai contoh, ia mampu merasakan bagaimana sulitnya hidup jika makan hanya setiap dua hari sekali.

Adanya rasa empati yang tinggi di dalam diri akan mendorong mengambil keputusan yang lebih jauh. Dan keputusan inilah yang akhirnya diterjemahkan dalam bentuk perilaku yang biasa disebut pengorbanan ataupun pertolongan.

Di sinilah letak fungsinya amygdala, ia mampu menghadirkan perasaan di dalam diri seseorang untuk merasakan seperti apa yang dirasakan oleh orang lain. Dan ini merupakan kemampuan yang super advanced dari sebuah otak.

Rasa empati itu sepertinya telah mulai pudar di kalangan anak-anak zaman now. Mereka lebih fokus dan peduli tentang status dan komentar orang lain untuk foto yang diunggahnya dan reputasinya di media sosial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement