Ahad 26 Nov 2017 01:00 WIB

Mencari Sosok Cawagub untuk Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ajat Sudrajat *)

Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi partai pertama yang menyatakan dukungan untuk Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Hingga saat ini, sudah ada empat partai yang menyatakan dukungan terhadap Emil, sapaan Ridwan Kamil, untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jawa Barat 2018.

Dari empat partai, ada tiga partai politik yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golkar yang menyodorkan kadernya untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan mendampingi Emil. Ketiga parpol tersebut seolah berlomba-lomba mengusulkan kadernya kepada Emil untuk dipinang menjadi pendampingnya di Pilgub Jawa Barat 2018.

Berikut ini adalah profil singkat para kandidat calon wakil gubernur yang disodorkan untuk menjadi pendamping Emil di Pilgub Jawa Barat 2018 yang dihimpun dari berbagai sumber. Pertama, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, yang diusulkan DPP PPP. Sebelumnya, PPP resmi mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil pada 24 Oktober 2017.

Uu Ruzhanul Ulum lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 10 Mei 1969. Pria yang hobi bersepeda ini merupakan Sarjana Ekonomi lulusan dari Fakultas Ekononomi Universitas Siliwangi.

Sebelum menjadi kepala daerah di Kabupaten Tasikmalaya, Uu yang senantiasa memakai peci hitam pernah tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1999-2014. Dia sempat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2004-2009 dan kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2009-2011.

Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011, Uu dan Ade Sugianto berhasil memenangkan pilkada tersebut.

Uu mengaku siap berlaga di Pilgub Jawa Barat sebagai kandidat cagub atau cawagub.

"Kalau dari hasil survei elektabilitas saya di posisi cawagub bagus, dan jikalau memang saya potensial menjadi cawagub Jabar maka hal tersebut tetap saya syukuri ya," kata Uu, beberapa waktu lalu di Kota Bandung.

Uu menyatakan siap menerima dan menjalankan keputusan DPP PPP untuk dirinya terkait Pilgub Jawa Barat.

"Sebagai kader, tentunya saya harus patut dan taat putusan dari pusat, saya akan patuh terkait apa pun keputusan DPP, termasuk keputusan saya harus menjadi cawagub untuk Kang Emil," kata dia.

Kedua, Daniel Muttaqien Syafiuddin, yang diusulkan DPP Partai Golkar. Daniel Muttaqien Syafruddin adalah anak dari sesepuh Partai Golkar Kabupaten Indramayu yakni Irianto MS Syafiuddin dan Anna Sophanah (Bupati Indramayu pengganti Irianto MS Syafiuddin).

Pria yang lahir pada tanggal 30 September 1981 ini berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 setelah memperoleh suara sebanyak 91.958 suara untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII. Pengalaman organisasi Daniel adalah pernah aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan menjabat menjadi Komisaris Utama di PT Cimanuk Cemerlang dan PT Fajar Primaswara.

Ditemui usai menghadiri pemaparan hasil survei Indo Barometer, di Bandung, beberapa waktu lalu, Daniel sempat bercerita bahwa sebagai kader dirinya siap menerima keputusan partai yang memberikan kepercayaan kepada dirinya. "Tentunya sebagai kader sikap saya apapun keputusan partai kita siap menjalankannya," kata Daniel.

Usai adanya rekomendasi dari DPP Partai Golkar, Daniel semakin gencar melakukan sosialisi ke sejumlah tempat dan tokoh masyarakat di Provinsi Jawa Barat.

Ketiga, Syaiful Huda, yang diusulkan PKB. Syaiful Huda lahir pada tanggal 12 April 1976, di Tuban, Jawa Timur, dan saat ini dia menjadi staf khusus di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Syaiful Huda sempat menempuh pendidikan tinggi di UIN SGD Bandung dan riwayat organisasi adalah sebagai Ketua Cabang PMII Cabang Bandung Raya pada tahun 1997, Sekretaris Lembaga Advokasi dan Agraria PB PMII pada tahun 2000.

Dia juga pernah menjabat Sekretaris Litbang Sarbumusi PWNU Jabar pada tahun 2000 dan Paguyuban Petati Tatar Sunda (PATAS) Jabar, lalu Wakil Ketua FKB DPRD Provinsi Jawa Barat dan Sekretaris DPW PKB Jawa Barat periode 2007-2009, 2011-2015.

Syaiful mengatakan, dirinya siap menerima rekomendasi dari Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) yang mengusulkan dirinya untuk menjadi cawagub bagi Ridwan Kamil. "Kita siap kalau sudah perintah umum, kita harus siap untuk bekerja dan merealisasikan perintah ketua umum," kata Syaiful Huda.

Prinsip dirinya yang ingin memajukan desa, memakmurkan desa hingga menggerakkan desa untuk pembangunan Indonesia. Syaiful berpandangan bahwa pembangunan di Indonesia harus dimulai dari desa. Jika desa maju maka akan berdampak positif. Ke depan tidak ada lagi pola pikir generasi muda di desa untuk bekerja di perkotaan karena desanya sudah maju dan berkembang, tak kalah dari perkotaan.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah menyodorkan kadernya untuk menjadi Cawagub Jawa Barat mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018, yakni Syaiful Huda.

Usai menghadiri peluncuran buku "Dari Desa Membangun Indonesia", di Kampus UPI Bandung, beberapa waktu lalu, Cak Imin mengaku, telah menyodorkan nama Syaiful Huda kepada Ridwan Kamil dan pembicaraan sudah sampai pada penyusunan koalisi untuk cawagub Jabar.

PKB memiliki pertimbangan tersendiri terkait sosok cawagub yang pantas untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018. "Terkait cawagub ini semua partai punya nama, tentu ada pertimbangan, yang pertama cocok dengan Pak RK, kedua zonasinya kalau RK kuat di selatan maka cawagub harus di utara dan PKB kuat di utara (Jawa Barat)," kata Cak Imin.

*) Pewarta Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement