Senin , 18 Aug 2014, 16:50 WIB
Menengok Kesiapan Pelaksanaan KBM dengan Kurikulum 2013
Kapus Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad memberikan keterangan pers kepada wartawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar (KBM) pada tahun ajaran baru 2014/2015 telah dimulai serentak Senin (4/8) lalu. Lalu, bagaimana kesiapan pelaksanaan KBM pada awal tahun pelajaran ini? Apakah Kurikulum 2013 sudah dapat dilaksanakan secara serentak pada tahun pelajaran ini?

Menjawab hal tersebut, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ibnu Hamad menyatakan, pelaksanaan Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan buku Kurikulum 2013 di dalam proses belajar mengajar di kelas. Selanjutnya, pendistribusian buku-buku Kurikulum 2013 sudah mencapai 70% untuk rata-rata nasional.

“Diharapkan pada 15 Agustus 2014 pengiriman buku sudah merata ke seluruh Indonesia,” katanya pada acara talkshow di Gedung Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, baru-baru ini.

Ibnu menjelaskan, guru-guru telah mendapatkan pelatihan Kurikulum 2013. Bagi sekolah yang belum mendapatkan buku Kurikulum 2013, kata dia, mereka dapat mengunduh di laman belajar.kemdikbud.go.id. “Strategi pembelajaran yang dikembangkan yaitu pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa untuk mendorong keterampilan siswa,” katanya.

Salah seorang peserta talkshow, Liza Maylinda yang juga mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta menanyakan tentang siswa yang diminta tetap masuk sekolah pada hari Sabtu. Ibnu menjelaskan, penambahan jam pelajaran dilakukan secara distributif. Dia mencontohkan, penambahan lima jam mata pelajaran maka setiap hari ditambahkan satu jam. “Bagi yang biasanya pulang pukul 11.45 akan pulang pukul 12.45. Kalau dikelola dengan baik maka hari Sabtu bisa tidak masuk,” katanya.

Ibnu dalam siaran persnya kepada ROL, Senin (18/8) menyatakan,  filosofi Kurikulum 2013 tujuannya menambah volume pengetahuan peserta didik dan pembentukan sikap. Akhirnya, kata dia, untuk mencapai hal itu maka jumlah jam belajar ditambah. “Ada penambahan jam belajar siswa-siswi rata-rata empat jam untuk sekolah dasar, sedangkan SMP dan SMA hingga lima jam dalam seminggu. Satu jam belajar hanya 45 menit,” katanya.

Kurikulum 2013. lanjut Ibnu, mengajak siswa-siswi untuk lebih kreatif dan aktif mencari informasi. Sumber informasi, kata dia, diperoleh dari internet atau media lainnya selain didapatkan dari guru-gurunya. “Aspek penilaian otentik menjadi salah satu bagian penilaian dalam prestasi siswa-siswi,” katanya.

Reporter :
Redaktur : Maman Sudiaman