Rabu , 20 Aug 2014, 21:00 WIB
Karya Mahasiswa Pemenang PIMNAS akan Dipatenkan
Logo Pekan Ilmiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 pada 25-29 Agustus 2014 di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Jumlah peserta PIMNAS  sebanyak 440 tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dari 7.307 proposal PKM, yang dibiayai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbud.

Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Kemdikbud Agus Subekti mengatakan, PIMNAS digelar setiap tahun sekali dan merupakan ajang unjuk kemampuan berinovasi terbesar mahasiswa. Dia menyebutkan, jumlah proposal yang masuk tersebut merupakan hasil seleksi dari sebanyak total 44.754 usulan PKM.  “Hasil karya akan dibukukan dan dimuat dalam e-journal, posternya akan dibukukan, kemudian difasilitasi bagi yang bersedia hasilnya dipatenkan,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Selasa (19/8).

Agus mengatakan, tema PIMNAS pada tahun ini adalah “Berkreasi dan Berinovasi dalam Kebhinekaan”. PIMNAS, kata dia, tidak hanya ajang beradu hasil inovasi, tetapi merupakan media silaturahim antarmahasiswa seluruh Indonesia. “Kita berusaha mahasiswa dari Sabang sampai Merauke bisa ada perwakilan untuk datang ke acara PIMNAS,” katanya.

Agus mengatakan, proposal yang telah lolos seleksi sebelumnya mendapatkan hibah sebanyak Rp5-12,5 juta. Dia menyebutkan, bidang-bidang PKM yang didanai meliputi penelitian, kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat, penerapan teknologi, penulisan artikel ilmiah, gagasan tertulis, dan karsa cipta. “Bidang-bidang itu diundang di PIMNAS, minus PKM artikel ilmiah karena akan dimuat di jurnal elektronik,” katanya.

Agus mengemukakan, sampai dengan tahun lalu baru ada sekitar 1.400 karya mahasiswa dan dosen yang berhasil didaftarkan patennya dan terlindungi karyanya. Dia menyebutkan, dari jumlah tersebut baru sekitar 150 yang sudah mendapatkan paten. “Ada yang memerlukan waktu sampai 5 tahun sejak didaftarkan menjadi bentuk granted. Angkanya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah karya yang dihasilkan oleh teman-teman dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi,” katanya.

Rektor Universitas Diponegoro, Sudharto mengatakan, suatu kehormatan bagi UNDIP  menjadi tuan rumah PIMNAS untuk kedua kalinya setelah pernah menjadi tuan rumah pada 1998 lalu. “Kami siap untuk menjadi tuan rumah dari sekitar 3.500 delegasi baik para mahasiswa, pendamping, dewan juri, tamu-tamu dari perguruan tinggi di tanah air,” ucapnya.

Ketua Pelaksana PIMNAS, Bambang Sulistyanto mengatakan, selain presentasi proposal PKM, pihaknya juga mengadakan kompetisi poster PKM non-seleksi dengan dana mandiri perguruan tinggi. “Kami mengundang 100 tim dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, yang proposalnya dapat dana dari Dikti, tapi tidak lolos seleksi,” katanya.

Sekretaris Dewan Juri, Andang Subaharianto, mengatakan, aspek yang dinilai dalam PIMNAS adalah presentasi, diskusi, dan laporan akhir masing-masing kelompok.  Dia menyebutkan, jumlah dewan juri yang terlibat sebanyak 66 orang yang menilai di dalam kelas ditambah dua orang juri ketua dan sekretaris. “Penjurian dilakukan secara daring. Dengan sistem penjurian seperti itu kami menjamin bahwa hasil  penjurian akan bersifat obyektif,” katanya.

Andang mengatakan, untuk sampai ke PIMNAS, mahasiswa mengirimkan proposal dilanjutkan praseleksi, tes evaluasi, dan penilaian secara substansial. “Untuk sampai ke PIMNAS membutuhkan suatu proses yang panjang,”  katanya.

Reporter :
Redaktur : Maman Sudiaman