REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melaksanakan pertemuan tertutup dengan tim evaluasi Kurikulum 2013 pada Rabu, (3/12).
Dalam pertemuan itu disimpulkan Kurikulum 2013 tidak akan dihentikan. Namun Kurikulum 2013 hanya diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakan kurikulum tersebut.
Ketua Tim Evaluasi Kurikulum 2013 Suyanto mengatakan, nanti sekolah-sekolah yang mengaku siap melaksanakan Kurikulum 2013 akan dites kesiapannya berdasarkan sejumlah kriteria. Bagi sekolah yang belum siap melaksanakan Kurikulum 2013, mereka diperbolehkan kembali menggunakan KTSP.
"Pak Menteri meminta agar kami mengembangkan bagaimana kriteria sekolah yang siap melaksanakan Kurikulum 2013. Sebab Kurikulum 2013 ini memang dilanjutkan dengan menyempurnakan berbagai kekurangannya," kata Suyanto.
Nanti akan dibuat sekolah-sekolah prototipe yang menjadi model bagi pelaksanaan Kurikulum 2013. Sekolah prototipe sendiri terdiri dari sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahap pertama yaitu sebanyak 6.326 sekolah pada tahun 2013.
"Selain itu prototipe juga ditambah dengan dengan sekolah-sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahun ke dua yaitu 2014. Orang yang paling berperan dalam sekolah prototipe adalah guru dan kepala sekolah yang sudah dilatih pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan baik,"ujarnya.
Para guru harus dilatih Kurikulum 2013 secara benar. Selain itu juga ada kompetensi melaksanakan Kurikulum 2013 secara benar, bukan hanya asal jalan.
Sebenarnya, terang Suyanto, keputusan Mendikbud kali ini sama dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 tahap pertama tahun 2013. "Waktu itu Kurikulum 2013 juga hanya diterapkan secara terbatas di sekolah-sekolah inti saja,"terangnya.