REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membentuk gugus pelatihan guru di sekolah untuk Kurikulum 2013 (K13). Hal ini merupakan salah satu hasil dari evaluasi K13. Karena perbaikan dan pengembangan kurikulum tersebut akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh melalui sekolah percontohan.

"Teknisnya bisa saja guru di sekolah yang belum menerapkan K13 magang dan belajar di sekolah percontohan", tutur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, Jumat (5/12).

Mungkin pelatihan (magang) tersebut dilakukan selama satu minggu, kemudian guru kembali lagi ke sekolahnya. Sebulan selanjutnya guru tersebut bisa kembali ke sekolah percontohan untuk mempelajari K13 lagi. Harapannya, setiap sekolah yang menjadi model pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat menyebarkan bagaimana pelaksanaan K13 dengan baik pada sekolah lain. Saat ini ada 6.221 sekolah yang bisa menjadi percontohan. Terdiri dari 2598 SD, 1437 SMP, 1165 SMA, dan 1021 SMK.

Sebagaimana apa yang disampaikan oleh Anies pada pengumuman hasil evaluasi Kurikulum 2013. Seluruh sekolah yang baru menjalankan K13 selama satu semester harus menggantinya dengan Kurikulum 2006. Untuk kemudian mempelajari K13 pada sekolah percontohan.

Hal ini dilakukan agar pelaksanaan K13 bisa diterapkan secara bertahap. "Yang utama itu jangan terburu-buru. Kita ingin penerapannya secara bertahap", tutur Anies.