REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengamat kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Erwan Agus Purwanto mengatakan, langkah yang diambil oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan terkait kurikulum 2013 sudah tepat.
Dalam implementasinya, kata Erwan, kurikulum 2013 banyak dari kalangan guru merasa keberatan. Untuk itu, revisi kebijakan sudah tepat dilakukan. Kendati demikian, dalam memutuskan suatu kebijakan harus dilakukan analisis yang tepat.
“Prinsipnya kalau dalam kacamata kebijakan publik jangan sampai merugikan publik,” ujar Erwan, saat dihubungi ROL, Ahad (7/12).
Sebelumnya, Anies memutuskan untuk sekolah yang belum tiga semester menggunakan kurikulum 2013 untuk kembali menggunakan kurikulum 2006. Sementara bagi sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 selama tiga semester tetap dilanjutkan sambil menunggu evaluasi.
Menanggapi hal tersebut, Erwan menilai hal tersebut merupakan bentuk kebijakan transisi. Artinya, menurut Erwan, kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari kerugian publik. Misalkan jika seluruhnya dihentikan untuk semua sekolah maka, dimungkinkan merugikan kepada sekolah yang sudah baik dalam menggunakan kurikulum 2013.
“Makanya saya yakin Pak Anies tujuan itu agar tidak ada yang dirugikan” kata dia.