REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan) menyiapkan sejumlah agenda untuk mendukung perfilman Indonesia. Diantaranya memproduksi enam film dokumenter yang mengisahkan presiden Indonesia, produksi film panjang tentang anak-anak, serta memfasilitasi film-film animasi Indonesia yang masuk dalam nominasi festival film internasional.
Diantara beberapa film tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan, mengungkapkan Kemendikbud sudah selesai memproduksi enam film dokumenter presiden Indonesia mulai dari Soekarno sampai presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di sepanjang tahun 2014. Masing-masing film berdurasi sekitar 50 menit.
Sementara di tahun 2015 mendatang, Kacung menambahkan, Kemendikbud akan lebih memperkuat program-program dibidang perfilman. Seperti fasilitasi film Indonesia ke festival internasional, pembuatan film documenter, pembuatan animasi, dan lainnya.
“Tanggung jawab pemerintah dibidang perfilman akan kita bayar karena perfilman kita belum bagus untuk menjadi kekuatan di negeri sendiri. Akan ada program pelatihan dan pendidikan perfilman di level komunitas oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Kemendikbud yang ada di daerah-daerah,” katanya.
Di tahun 2015, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud juga akan membuat program nonton bareng film inspiratif di kecamatan-kecamatan seluruh Indonesia. “Ditjen Kebudayaan Kemendikbud telah bersiskusi dengan para pakar perfilman untuk melaksanakan kegiatan nonton film di kecamatan-kecamatan seluruh Indonesia agar dapat berjalan dengan baik dan sistematis,” ujarnya.