REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menpar Arief Yahya dan Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly membuat terobosan baru di bidang pariwisata. Kerja sama tersbeut yakni dengan berbagi data kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang masuk melalui semua pintu imigrasi, secara house to house. Setiap entry data masuk ke server Imigrasi, pada dalam waktu yang hampir bersamaan, jumlah, asal negara, jenis kelamin dan umur wisman itu terekam oleh Kemenpar.
“Ini adalah kolaborasi yang sangat maju dalam strategi mengembangkan pariwisata Indonesia,” sebut Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Di era digital saat ini, kata Arief, analisa data sangat penting dan mendasar. Celakanya, selama ini baik wisman maupun wisnus, data baru masuk ke Kemenpar tiga bulan. “Padahal, dalam bisnis itu, speed atau kecepatan itu nomor satu. Persaingan bisnis itu yang cepat mengalahkan yang lambat! Bukan yang besar menggilas yang kecil,” ungkap Arief.
Karena itu, terobosan untuk mendapatkan data dengan real up date itu, akan sangat berguna dalam menentukan kebijakan, memilih program, dan mengevaluasinya. Base on data, bukan berdasarkan kira-kira atau asumsi kasar. “Ini juga bagian dari implementasi instruksi Presiden Joko Widodo yang menetapkan tahun 2016 sebagai Tahun Percepatan. Beliau juga menetapkan, Pariwisata sebagai sector prioritas selain infrastruktur, maritime, pangan dan energi,” ujar dia.
Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly membenarkan pernyataan Menpar Arief Yahya. Karena itu, yang semula Menpar hanya menginginkan data jumlah saja tanpa nama dan nomor passport, Menkumham justru menambahkan data asal negara, umur dan jenis kelamin. “Data itu penting, untuk menentukan ke depan harus berpromosi di mana? Desain untuk usia berapa dan yang disukai oleh pria atau wanita?” kata Yasonna Laoly.
Kedua menteri pun akhirnya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Pemanfaatan Data Keimigrasian dalam rangka Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan dan Perjanjian Kerja Sama perihal Dukungan Data Keimigrasian dalam rangka Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan, Selasa (19/7) lalu.
Yasonna menyambut sangat baik kerja sama dengan Kemenpar itu. Untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia, kata dia, perlu ditingkatkan sinergitas antar kementerian dan para stakeholder agar berjalan dengan baik. “Semua kementerian dan stakeholder harus mempersiapkan infrastruktur dan perangkat pendukung lainnya agar para wisatawan dapat menikmati potensi wisata Indonesia secara optimal,” kata Yasonna.
baca juga: Festival Sangihe 2016 Siap Digelar September