REPUBLIKA.CO.ID, BUTON -- Pemerintah Kabupaten Buton optimistis gelaran Festival Budaya Buton 2016 berlangsung dengan sukses. Festival yang telah resmi dibuka sejak Sabtu (19/8) itu bakal menggelar puncak acara pada 24 Agustus mendatang. Sejumlah rangkaian acara adat digelar di alun-alun Takawa Desa Dongkala, Pasarwajo.
Festival Budaya Tua Buton 2016 mengangkat tema "Melestarikan Budaya Masa Lampau, Membangun Masa Depan". Dalam festival yang telah digelar kali keempat sejak 2013 tersebut melibatkan puluhan ribu anggota masyarakat berbagai usia. Festival akan mempertunjukkan budaya Buton yakni Tarian Kolosal 10 ribu penari, Tandaki, dan Pikande-kandea.
Semua pertunjukkan dan lomba merupakan adat dan budaya Buton sejak zaman kerajaan. "Dengan melibatkan masyarakat dimulai dari anak-anak, Budaya Buton akan tetap terlestarikan," kata Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, Senin (22/8).
Penyelenggaraan Festival Budaya Tua Buton tahun ini akan mempertunjukkan empat jenis tarian dengan jumlah penari sebanyak 10 ribu orang dari kalangan pelajar yang ada di kabupaten Buton. Keempat jenis tarian tersebut adalah Ponare, Potimbe, Bosu, dan Lumense. Acara puncak Festival Budaya Tua Buton berbarengan dengan peresmian kantor pemerintah Kabupaten Buton di Takawa, Pasarwajo.
Selain gelaran tari kolosal, juga akan digelar sejumlah tradisi adat Budaya Buton seperto Kande-Kandea dan Tandaki. Pikande-kandea merupakan tradisi makan bersama masyarakat Buton. Pikande-kandea menyajikan sekitar 2000 talang yang berisikan makanan khas Buton. Sementara itu, Tandaki merupakan upacara yang berkaitan dengan penyunatan bagi anak laki-laki yang telah masuk akil baligh, yang melambangkan bahwa anak laki-laki tersebut berkewajiban untuk melaksanakan segala perintah dan larangan yang diajarkan dalam Agama Islam