Selasa , 23 Aug 2016, 21:11 WIB

Festival Budaya Tua Buton Diharapkan Jaga Identitas Budaya Bangsa

Red: Angga Indrawan
angga/republika
Festival Budaya Tua Buton 2016
Festival Budaya Tua Buton 2016

REPUBLIKA.CO.ID, PASARWAJO -- Even kepariwisataan “Festival Budaya Tua Buton 2016" diharapkan dapat memperkukuh jati diri bangsa dan lestarinya fungsi lingkungan. Pembangunan kepariwisataan Indonesia diharapkan tetap menempatkan kebhinekaan sebagai suatu yang hakiki dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia.

Even budaya yang dikemas melalui “Festival Budaya Tua Buton 2016” pada acara puncak yang akan digelar di alun-alun Takawa, Pasarwajo, Rabu (24/8) akan menampilkan pagelaran Tari Kolosal 10 ribu penari, Tandaki yaitu Tradisi sunatan yang dilaksanakan secara massal sebanyak 500 anak, Pikande-kandea yaitu tradisi makan bersama kuliner khas Buton sebanyak 2.000 talang, serta hiburan rakyat penampilan tari dan musik daerah serta Buton expo.

Even ini dianggap menjadi monumental karena sebagai salah satu wahana membentengi generasi muda dari infiltrasi budaya asing akibat globalisasi dan pengembangan silaturahim untuk membuka jejaring dengan masyarakat di luar Buton. Kabupaten Buton dengan kondisi geografis yang sangat memenuhi syarat untuk dijadikan destinasi pariwisata dan pengembangan industri kreatif yang bersumber dari kearifan lokal.

"Saatnya kepariwisataan Buton maju seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia," kata Bupati Buton, Umar Abdul Samiun, Selasa (23/8).

Menurutnya, pesta adat yang diselenggarakan secara berkesinambungan merupakan sarana penularan nilai nilai cinta kasih (akulturasi budaya) yang positif, dan dapat meredam berkembangnya konflik. Wahana ini harus dikembangkan untuk meningkatkan citra Kabupaten Buton beserta seluruh wilayah Kesultanan khususnya dan Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya. 

"Merupakan modal bagi tumbuhnya masyarakat dengan tatanan adat yang kuat mengikat yang dilandasi dengan agama dan kepercayaan," tegas Umar.