REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan gaya hidup masyarakat saat ini sudah berubah. Perubahan ini membuat orang menjadi lebih mobile, personal dan interaktif.
"Dalam mempromosikan kita selalu berawal dan berakhir kepada customer. Lifestyle customer-nya sudah berubah. Aneh kalau kita tidak berubah," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka seminiar TripAdvisor Insight Forum, A Workshop for Digital for Destinations, Selasa (6/9) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Menpar mengatakan, pengaruh digital marketing sangat tinggi. Karena itu sudah seharusnya Indonesia mempromosikan pariwisata menggunakan digital marketing. Tren yang ada saat ini mengkondisikan para pelaku industri pariwisata untuk dapat melakukan pemasaran melalui digital marketing.
"Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan langsung dengan internet, menyebabkan model promosi tersebut sangat relevan diaplikasikan baik destinasi wisata maupun pengelola akomodasi pariwisata untuk melakukan pencitraan yang baik,” kata Menpar.
Secara bertahap Menpar mengatakan, porsi anggaran untuk branding juga telah diubah. Di tahun 2016 ini, porsi promosi antara media digital dan konvensional terbagi rata 50-50. Salah satunya Kementerian Pariwisata melakukan publikasi dan promosi "Wonderful Indonesia" pada sejumlah portal berita termasuk TripAdvisor.
"Ketika customer sudah berubah tapi kita tidak berubah, maka aneh. Padahal kita melayani customers," kata dia.
Pada sesi seminar sehari ini turut hadir sebagai penyaji materi adalah Sarah Mathews (Head of Destination Marketing APAC- TripAdvisor) berkolaborasi dengan Damian Cook (Founder and Managing Director of E-Tourism Frontiers).
Beberapa materi yang dibahas pada seminar sehari ini adalah mengenal lebih jauh pemasaran melalui ranah digital meliputi strategi dalam melakukan pemasaran lewat dunia digital, mengenal pembuatan campaign untuk pemasaran pariwisata,Crisis Management, memilih konten dan berkesperimen dalam melakukan pemasaran, mengelola komunitas digital untuk destinasi, menciptakan strategi digital yang berkesinambungan bagi destinasi pariwisata.
Diharapkan pemasaran melalui media digital itu pada akhirnya mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sesuai dengan target yakni 20 juta wisman pada tahun 2019.