REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program roadshow Menteri Pariwisata Arief Yahya berlanjut ke Markas Air Asia yang terletak di Jalan Marskal Suryadharma (M-1) No 1, Cengkareng, Tangerang. Ini adalah kunjungan balasan, setelah Senin (5/9) lalu Tony Fernandes, owner Air Asia Group bertandang ke Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
"Intinya, kami meminta perusahaan penerbangan untuk lebih agresif, lebih berani membuka jalur penerbangan ke destinasi wisata Indonesia," jelas Menpar Arief Yahya.
Bagi Menpar, hambatan paling mendasar yang membuat jumlah wisman tidak bisa bersaing dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand adalah akses connectivity melalui udara, yang masih minim direct flight ke tanah air. "Padahal hampir 75 persen via udara, hanya Kepri 24 persen pakai kapal penyeberangan dan pelintas batas atau cross corder, satu persen. Jadi kalau mau menggenjot wisman, ya jalur udara yang harus dibedah satu per satu," kata Arief Yahya.
Jalur udara itu, kata Marketeer of The Year 2013 ini, harus diperkuat. Maklum, Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau. Panjang bentangan dari barat ke timur sangat luas, begitu pun dari utara ke selatan. Caranya, memperbanyak akses direct flight ke Indonesia, selain menghidupkan kembali jalur maritim di Nusantara.
Ia mengatakan, manajeman yang ia kembangkan mengenal istilah utamakan yang utama dan jangan mengerjakan hal-hal lain yang bukan prioritas sebelum yang utama diselesaikan. "Karena itu, membangun akses itu menjadi pekerjaan utama dan prioritas nomor satu saya saat ini," ujar Arief.
Saat pertemuan pertama, Tony Fernandes menyampaikan keseriusannya membantu Kemenpar dalam mengatasi masalah connectivity. Mereka paham, pasar India adalah ceruk yang tergolong gendut. Kebetulan Air Asia konsisten dengan jenis pesawat yang berbadan lebar, sehingga jarak-jarak menengah seperti itu sangat efisien. "Kami akan terbangi India, agar ada direct flight ke Indonesia, tanpa melewati Kuala Lumpur maupun Singapura," tuturnya.
Selain itu, pasar Cina dan Australia tetap dia kembangkan sebagai potensi inbound ke Indonesia. Saat ini Air Asia sudah terbang ke Sydney, Melbourne, Perth dan lainnya. "Kami bisa membawa 6 juta wisman ke Indonesia tahun 2019," jelas Tony.
Tony juga menjanjikan promosi bersama. Seluruh media promosi Air Asia bisa di co branding dengan Wonderful Indonesia, baik yang menempel di pesawatnya, inflight magazine, maupun TVC yang ada di Korea dan Malaysia. "Kita joint promosi di berbagai originasi yang menjadi sasaran kita," tambah Arief Yahya.
Kunjungan Menpar Arief Yahya itu disambut Manajemen Air Asia, yakni Group CEO of Indonesia AirAsia Dendy Kurniawan, Director of Flight Operation of Indonesia AirAsia Capt Widhi Setyo Darwanto, Director of Safety of Indonesia AirAsia Capt Rd Achmad Sadikin, Director of Security of Indonesia AirAsia Capt. Jurry Soeryo Wiharko, dan Director of Engineering & Maintenance of Indonesia AirAsia Heru Susilo.