Ahad 18 Sep 2016 16:04 WIB

NTT Juara Umum Anugerah Pesona Indonesia 2016

Perairan di Kepulauan Flores, sekitar Pulau Komodo, NTT.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Perairan di Kepulauan Flores, sekitar Pulau Komodo, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses menyabet gelar juara umum Anugerah Pesona Indonesia 2016. Dari 10 kategori yang dilombakan, NTT sukses mengantungi tiga emas, satu perak dan satu perunggu yang diserahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Saat menerima anugerah itu, Gubernur Frans Lebu Raya mengaku bangga dan senang dengan apresiasi pemerintah terhadap pariwisata di wilayahnya itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun teringat sebutan NTT yang sempat populer di penutupan Tour de Flores 2016 di Labuan Bajo. Kala itu ada singkatan tambahan atau istilah tambahan atas NTT tersebut. "NTT itu New Tourism Theritory!" sebut Arief Yahya yang sudah berkali-kali datang ke Flores itu.

NTT dinilai pantas membawa pulang gelar juara umum Anugerah Pesona Indonesia 2016. Di pulau ini, traveler bisa mendapatkan paket wisata lengkap. Mau cari apa? Wisata bahari? Kuliner? Wisata budaya? Wisata minat khusus? Semuanya ada, dan kualitasnya sudah masuk kategori world class. Kalau tak percaya, tengok saja Pantai Nemberala Kabupaten Rote Ndao. Ombaknya ramah bagi peselancar.

Wisatawan asing, terutama surfer, banyak yang mengunjungi pantai ini di musim selancar. Sunsetnya? Jangan ditanya lagi. Nemberala memiliki pemandangan matahari terbenam yang eksklusif, pantai pasir putih yang asri, dan deretan pohon kelapa yang buahnya segar mengundang. Sebagian besar resort di tempat ini bahkan dikelola oleh orang asing. Tak heran pula banyak tempat yang memasang tarifnya dengan harga dolar Australia, karena banyak wisatawan Australia yang berkunjung ke sana.

“Mungkin karena ini, Pantai Nemberala menjadi juara di kategori Most Popular Surfing Spot. Keindahan alam dan suasana pantainya banyak dicari wisnus asal Australia,” ujar Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Gelar juara lain direbut lewat kategoti Tujuan Wisata Terpopuler Kebersihannya (Most Popular Cleanliness). Untuk yang ini, trofinya menjadi milik Pantai Nihiwatu Kabupaten Sumba Barat. Di Nihiwatu, kebersihan menjadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Dengan konsep ecotourism, Nihiwatu menerapkan harmoni antara hotel dengan masyarakat asli dan budaya Sumba.

Dari mulai trekking ke sejumlah destinasi indah Sumba, safari, berkuda layaknya prajurit Sumba, memasak makanan lokal, hingga keliling pasar tradisional Waikabubak, bisa dilakoni di sini. Kanan kiri jalannya, dijamin bersih. Untuk kategori situs sejarah terpopuler, trofi juara diraih situs Bung Karno Ende. Pengukuhan itu membuat Bung Karno seakan masih hidup di Ende.

“Dan jangan lupa, lima cabang pohon sukun di sanalah yang menginspirasi lahirnya gagasan Pancasila, fondasi nilai dan jati diri bangsa Indonesia," timpal Marius Ardu, Kadisparekraf NTT.

Satu emas lainnya, didulang lewat  kategori tempat menyelam terpopuler. Untuk yang ini, juaranya adalah Pulau Alor di Kabupaten Alor. Soal ini, Marius mengaku tak heran. Alam bawah laut Alor memang terkenal cantik bagai serpihan surga. Suhu udara bawah lautnya cukup dingin, sekitar 23 derajat celcius. Visibilitynya bisa mencapai 30 meter. Bahkan titik selamnya ada 18 buah. “Turis bule lebih mengenal Pulau Alor dibanding pelancong domestik.

Medali perak dan perunggu juga ikut mampir ke NTT. Keping perak pertama diraih lewat kategori atraksi budaya terpopuler yang disumbang atraksi budaya Pasola di Sumba Barat Daya. Satu award lainnya, diambil lewat kategori dataran tinggi terpopuler. Di kategori ini, Danau Tiga Warna di Gunung Kelimutu Ende yang terpilih mendapatkan keping perunggu. “Gelar juara umum makin menjadikan wisata NTT dikenal banyak orang, bukan hanya lokal tetapi dunia,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya menyampaikan ucapan selamat untuk NTT. Khusus untuk NTT, Arief mengaku sudah melakukan tiga upaya untuk mendorong perkembangan pariwisata. Kemudahan kapal pesiar atau Cruise dan yacht untuk bisa bersandar di NTT sudah dilakukan. Perpanjangan bandara Wonopito dari 900 x 25 menjadi 2500 x 45 juga sedang dikerjakan. “Terakhir adalah di Lembata akan saya perkuat homestay. Homestay di Lembata atau NTT harus bergaya NTT. Untuk BTN saya bantu 100 persen,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement