REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata bersama Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) mengumumkan 15 pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016. Tim penilai memastikan, para pemenang telah melewati rangkaian penilaian dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Dalam pengumuman pemenang 15 kategori KPHN 2016 di Hotel Sofyan Betawi, Rabu (21/9), Ketua TP3H Riyanto Sofyan menyatakan, pemenang kategori bandara ramah wisatawan Muslim terbaik adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, pemenang kategori hotel keluarga ramah wisatawan Muslim terbaik adalah The Rhadana Kuta Bali, dan pemenang kategori resort ramah wisatawan Muslim terbaik adalah Novotel Lombok Resort & Villas Lombok Tengah NTB.
Untuk kategori biro perjalanan wisata halal terbaik dimenangkan Ero Tour Sumatera Barat, kategori website travel ramah wisatawan Muslim terbaik dimenangkan HYPERLINK "http://www.wonderfullomboksumbawa.com"www.wonderfullomboksumbawa.com dari NTB, dan kategori operator haji dan umrah terbaik dimenangkan ESQ Travel Jakarta.
Di kelompok destinasi, pemenang kategori destinasi bulan madu ramah wisatawan Muslim terbaik adalah Kawasan Lembah Sembalun Lombok Timur NTB, pemenang destinasi halal terbaik adalah Provinsi Sumatera Barat, pemenang kategori destinasi kuliner terbaik juga diraih Sumatera Barat, pemenang kategori destinasi budaya ramah wisatawan Muslim terbaik adalah Provinsi Aceh, dan kategori daya tarik wisata terbaik dimenangkan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Di kategori kuliner dan belanja, Kantin Salman ITB Bandung menjadi pemenang kategori sentra kuliner halal terbaik, Rumah Makan Lamun Ombak menjadi pemenang kategori restoran halal terbaik, Ayam Taliwang Moerad menjadi pemenang kuliner khas daerah terbaik, dan Botani Square Bogor menjadi pusat belanja ramah wisatawan Muslim terbaik.
Riyanto menjelaskan, saat masih dalam tahap seleksi, semua peserta KPHN harus memenuhi syarat seperti memiliki izin usaha, menyampaikan profil, dan kunci capaian mereka untuk memberi layanan ramah Muslim. Profil akan menunjukkan berapa besar komitmen pemilik usaha atau kepala untuk melayani wisatawan Muslim. "Karena sebenarnya, wisata halal itu bisa dimanfaatkan wisatawan atau konsumen non Muslim. Ini memperluas jangkauan," ujar Riyanto.
Para peseta juga diminta menyampaikan kunci capaian dalam mewujudkan komitmen memberi layanan ramah Muslim. Sehingga komitmen yang disampaikan punya wujud.
Penilaian lainnya adalah karakter unik. Meski sertifikasi halal jadi inti, tapi karena masyarakat tidak hanya melihat itu, maka tim penilai juga mencatat keunggulan kompetitif tiap peserta yang dimasukkan dalam jajaran nominasi KPHN.
Sebagai validasi, tim penilai mengecek langsung kebenaran data yang diberikan ke lokasi. Sehingga, otomatis para nominator adalah yang terbaik. "Kami verifikasi kebenaran info yang mereka sampaikan. Para nominator adalah rekomendasi bagi masyarakat untuk mengukuhkan kualitas mereka melalui pemungutan suara," tutur Riyanto.