REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata bersama Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) mengumumkan 15 pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016. Tim penilai memastikan, para pemenang telah melewati rangkaian penilaian dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Ketua TP3H, Riyanto Sofyan mengatakan “Anugerah Pariwisata Halal Terbaik” tersebut diberikan untuk 15 kategori sebagai berikut: (1) Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, (2) Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, (3) Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, (4) Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik, (5) Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, (6) Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, (7) Operator Haji dan Umroh Terbaik, (8) Destinasi Wisata Halal Terbaik, dan (9) Destinasi Kuliner Halal Terbaik.
Selain itu, (10) Destinasi Budaya Terbaik. (11) Sentra Kuliner Halal Terbaik. (12) Pusat Belanja Ramah Wisatawan Musli, (13) Restoran Halal Terbaik, (14) Daya Tarik Wisata Terbaik dan (15) Kuliner Halal Terbaik.
Riyanto Sofyan mengemukakan, para pemenang KPHN 2016 secara otomatis mengikuti World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang akan diselenggarakan pada Desember 2016 mendatang di Abu Dhabi. “Acara tersebut akan dihadiri oleh menteri-menteri pariwisata Timur Tengah dan diikuti negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI),” kata Riyanto Sofyan dalam pengumuman pemenang 15 kategori KPHN 2016 di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Rabu (21/9).
Riyanto menambahkan, Indonesia diharapkan dapat berprestasi lebih baik pada WHTA 2016 dibandingkan WHTA 2015. Pada WHTA 2015 Indonesia meraih tiga award, antara lain Lombok menjadiThe World's Best Halal Tourism Destination. Lombok juga menjadi The World's Best Halal Honeymoon Destination dan Sofyan Hotel di Lombok berhasil meraihThe World's Best Family Friendly Hotel. “Indonesia akan mengikutsertakan peserta sebanyak 10 kategori dan menargetkan memenangkan award untuk lima kategori,” ujar Riyanto.
Riyanto pun optimis Indonesia dapat menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada tahun 2019. “Indonesia sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Mengapa? Selain karena memiliki modal sosial yang tinggi, kita juga memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara dan hal semacam itu merupakan modal utama yang tidak dimiliki negara lain,” demikian Riyanto menjelaskan.
Pariwisata halal Indonesia mulai didorong pemerintah sejak tahun 2012. Pada dua tahun terakhir, pemerintah semakin gencar memasyarakatkan dan mengembangkan pariwisata halal dengan sejumlah kebijakan dan dukungan terhadap destinasi dan industri pariwisata halal. Menurut Global Muslim Tavel Index (GMTI, 2016), Indonesia hanya menduduki peringkat ke-4 dalam Top 10 Halal Friendly Holiday Destination di dunia.