Sabtu 01 Oct 2016 08:32 WIB

Ini Harapan Turis Vietnam Saat Wisata ke Indonesia

Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). Selain Keraton dan Malioboro, Pantai Parangtritis menjadi salah satu tujuan favorit tujuan wisata di libur lebaran ini.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). Selain Keraton dan Malioboro, Pantai Parangtritis menjadi salah satu tujuan favorit tujuan wisata di libur lebaran ini.

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH CITY -- Kementrian Pariwisata total berpromosi di Vietnam. Orang-orang Saigon, sebutan Vietnam sebelum merdeka sudah kebelet ke Bali, Lombok, Jogja, Bandung dan destinasi lain di Tanah Air. Namun dari aspirasi warga Ho Chi Minh dan sejumlah travel agent yang ada, mereka satu kata: ingin menuju obyek wisata Indonesia dengan penerbangan langsung (direct flight). Bukan transit ke Jakarta seperti selama ini.

Terlalu lama dan berbiaya mahal jika ke Bali atau Yogyakarta harus mampir Jakarta dulu. Sebab sampai saat ini belum ada pesawat yang melayani penerbangan dari Vietnam langsung ke lokasi wisata. Inilah problem nyata yang dari dulu belum terpecahkan. Masalah utama berada di Kementerian Perhubungan.

Maskapai yang diharapkan membuka rute langsung dari Vietnam menuju obyek wisata andalan turis asing, seperti Bali dan Jogja hingga kini belum mampu mewujudkanya. Alasanya klasik. Tidak masuk itungan secara bisnis alias masih dianggap rugi. Selain itu belum diizinkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Ini pekerjaan besar, tetapi setahu saya Pak Menteri sudah melobi banyak airlines company untuk direct flight dari banyak kota dan negara di dunia," kata Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar RI.

Konjen RI di Ho Chi Minh City, Jean Anes, pun juga mengeluhkan soal akses internasional. Padahal menurut Anes, potensi turis Vietnam sangat besar. Hampir 80 persen penduduk Vietnam beragama Budha. Mereka sangat berkepentingan dengan candi Borobudur baik untuk ritual maupun wisata religi.

"Tapi ya itu tadi, karena tidak ada penerbangan dari Vietnam ke Yogyakarta langsung, orang Vietnam jadi ogah ogahan dan malas kesana. Begitupun mau ke Bali, mereka malas karena harus transit Jakarta dulu," kata dia.

Selama ini, direct flight Indonesia-Vietnam/sebaliknya baru dilayani satu penerbangan Vietnam Air saja. Sehari satu kali penerbangan. Maskapai lain baru bisa melayani dengan transit Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei. Diantaranya Tiger Air, Jetstar, Air Asia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airlines.

Menurut Anes, dari 90 juta jumlah penduduk Vietnam, 10 juta diantaranya potensi turis asing. Selama tahun 2015 baru 44 ribu turis Vietnam yang masuk Indonesia. Baru 0.45 persen dari target 12 juta turis mancanegara tahun 2016.  Sisanya yang lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan negara Asia Tenggara lainya. “Kenapa begitu? Karena negara-negara tetangga itu memberi penerbangan murah dengan hotel murah. Keamanan juga terjamin dengan baik,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement