Senin , 03 Oct 2016, 22:19 WIB

Menpar Buka Munas Himpunan Pramuwisata di Lombok

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
ROL/Winda Destiana
Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuka Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) VI di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, NTB, Senin (3/10) malam.

Menpar mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar, lapangan kerja yang paling mudah dan murah mengingat potensi Indonesia.

Ia memaparkan, dukungan Presiden Joko Widodo membuat kemajuan pariwisata lebih mudah. Menpar menerangkan, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa keempat terbesar sebesar 9,3 persen dibanding industri lain.

"Pertumbuhan penerimaan devisa itu paling tinggi yaitu 13 persen dibanding minyak dan gas, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhan negatif," katanya.

Untuk biaya pemasaran, ia sampaikan hanya memerlukan 2 persen dari proyeksi devisa yang dihasilkan. Dari sektor tenaga kerja, pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan kerja atau 8,4 persen secara nasional atau keempat dari seluruh industri. 

"Pariwisata bisa jadi penghasilan terbesar devisa di Indonesia. 2019 diproyeksikan sebagai penghasil devisa tertinggi melihat tren industri migas terus menurun," lanjutnya.  Acara ini juga dihadiri Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dan para pemanu wisata di seluruh tanah air.

Berita Terkait