REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) berkomitmen membantu kemajuan sektor pariwisata Indonesia. Ketua DPP HPI Pusat Erwan Maulana mengaku, masih banyak persoalan yang harus dibenahi dalam upaya pramuwisata atau pemandu wisata dalam memberikan pelayanan terbaik.

Ia menerangkan, dari 34 HPI yang tersebar di seluruh Indonesia, baru 11 provinsi yang mengatur pendidikan, pembinaan, dan lisensi pramuwisata melalui pergub. "Hal ini penting karena pariwisata tidak hanya butuh soal skill, tapi juga sejarah dan budaya. Untuk itu kami mohon dukungan kebijakan (kepala daerah)," ujarnya dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) VI di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, NTB, Senin (3/10) malam.

Ia berharap, Munas HPI VI bisa semakin solid dalam mendukung kemajuan pariwisata nasional. Ketua DPD HPI NTB Ainudin menyampaikan, peran vital HPI NTB dalam mendukung kemajuan pariwisata NTB.

"Enggak perlu ragu dengan SDM kami, ada 750 anggota kami di NTB yang memiliki skill bahasa Arab, Mandarin, Perancis, Italia, dan Belanda, kami mohon Pak Menteri promosikan Lombok sebanyak-banyaknya," ungkapnya. Acara ini dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan juga dihadiri Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.