REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tour de Siak 2016 kembali menyapa warga Kabupaten Siak, Riau, 17-22 Oktober 2016. Balap sepeda internasional itu sekaligus untuk mempromosikan pariwisata di sana, seperti Istana Siak, Jembatan Sungai Siak, dan penataan kota yang paling keren dan rapi di tanah air.
“Sport Tourism itu 60 persen akan repeat visiting ke tanah air lagi, ini bukan asumsi, melainkan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga yang kredibel,” kata Arief Yahya, Menpar RI.
Siak dikenal sebagai pusat peradaban Melayu Riau mempunyai peran strategis dalam meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, terutama originasi Malaysia dan Singapura. Gubernur Riau, H Arsyad Juliandi Rachman mengatakan negara tetangga akan tergoda untuk datang ke perhelatan ini karena Siak masuk dalam kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia – Malaysia – Singapura.
Kabupaten Siak merupakan destinasi wisata unggulan Riau dengan tingkat kunjungan wisatawan tumbuh positif setiap tahun, hal ini seiring dengan terus dilakukannya pembenahan infrastruktur secara bertahap dan berkelanjutan. “Dengan potensi pariwisata yang dimiliki antara lain wisata budaya, wisata alam, wisata buatan, dan wisata edukasi memberikan spirit bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus melakukan upaya-upaya nyata untuk memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Siak.
Provinsi Riau yang mendapat sebutan sebagai 'Bumi Lancang Kuning' selama ini identik dengan minyak bumi, hamparan kebun kelapa sawit atau sebuah kawasan berkembang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia Bagian Barat. Kekayaan sumber daya alam yang telah memberi berkah itu telah bertemu dengan keinginan kuat dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menghadirkan terobosan baru yakni di sektor pariwisata.
“Bumi Lancang Kuning saat ini sedang berbenah mengembangkan layarnya dengan menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian. Kami harapkan sektor pariwisata akan memberikan kontribusi positif terhadap sektor lainnya,” kata dia.
Bupati Siak Syamsuar mengatakan event ini juga ingin didesain untuk mengekspose eksotisme perkebunan sawit. Menurut Syamsuar, belakangan ini mulai populer di kalangan para pembalap sepeda indahnya Kebun Sawit di Siak. Sejumlah pembalap sepeda kawakan dunia pernah mencoba trek ini Kebun Sawit, semuanya terpukau.
Tour de Siak 2016 yang masuk dalam kalender rutin Union Cycling International (UCI) akan berlangsung pada 17-22 Oktober 2016. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan menaklukan sejumlan lintasan yang terbagi dalam 4 etape. Etape I, Siak-Simpang Dayun sepanjang 154,15 Km. Etape II, Siak-Sungai Apit sepanjang 115, 45 Km. Etape III, Siak-Perawang sepanjang 182,12 Km, dan etape 4 Siak City Race sepanjang 110 Km. Para pembalap akan melintasi jalan berliku dan tajakan serta pemandangan alam di antarannya perkebunan kelapa sawit.
“Kabupaten Siak dikenal sebagai pusat peradaban Melayu Riau memiliki potensi untuk mengembangkan wisata budaya, wisata alam, wisata buatan dan wisata edukasi. Ini keunggulan kami,” ujar Syamsuar.
baca juga: Yuk, Sambangi Debut Festival Baduy 2016