REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tour de Bintan, ajang balap sepeda internasional yang sudah 8 kali konsisten digelar di Pulau Bintan, Kepri itu dipastikan masuk dalam kalender penting pertandingan untuk kategori Grand Fondo World Series 2017, tahun depan. Kepastian perhelatan Tour de Bintan masuk agenda Asosiasi Sepeda International (UCI) itu datang setelah federasi sepeda dunia itu mengumumkan nama Tour de Bintan di situs resminya www.ucigranfondoworldseries.com.
UCI juga menetapkan Tour de Bintan akan digelar 3-5 Maret 2017 di Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia. Jadwalnya semakin pasti, dan tidak akan molor-molor lagi, sehingga para calon peserta sudah bisa mempersiapkan diri dengan baik. "Akhirnya usaha dan perjuangan kami yang cukup lama itu membuahkan hasil. Semoga event ini akan semakin banyak diminati dan diikuti oleh pesepeda di dunia dan juga terus membesarkan nama Indonesia,” ujar Panitia Pelaksana Tour de Bintan, Luki Prawira, Ahad (23/10).
Luki yang juga Kepala Dinas Pariwisata Bintan itu menambahkan, raihan ini berkat dukungan semua stakeholder Pariwisata dan olahraga di Bintan maupun di pusat. Selain masuk kalender UCI, imbuh Luki, Tour de Bintan juga dipastikan akan masuk dalam kalender balap sepeda Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI).
”Hal ini juga tidak lepas dari perjuangan Event Organizer Meta Sport, tempat pelaksanaan Lagooi Bintan dan tentunya ISSI dan Kementerian Pariwisata atas nama pemerintah yang memberikan rekomendasi ke jajaran dunia,” ujar Luki.
Tour de Bintan sebelum masuk kalender dunia sudah merupakan ajang bergengsi. Tahun lalu saja, Tour de Bintan menghadirkan para pebalap sepeda dari 40 negara dan lebih dari 70 tim balap dan komunitas. Mereka berasal dari Singapura, Hong Kong, Australia, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara lain.
Sebanyak 800 orang mendaftar dalam ajang bergengsi tersebut. Singapura mendominasi 30 persen dari total jumlah peserta, Inggris 19 persen, dan Australia 12 persen. Indonesia menyumbang sekitar 6 persen dari jumlah peserta. Sisanya berasal dari berbagai negara di belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Jepang, Prancis, dan Selandia Baru. "Kami tentunya berharap agar ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara terutama peserta lomba. Melihat pesertanya dan kesuksesan acara sebelumnya, kami optimis bahwa acara ini akan mencapai target terutama dalam hal jumlah kunjungan di tahun 2017 mendatang," kata Luki.
Luki menambahkan, penyelenggaraan sport tourism bertaraf internasional ini, juga akan memberikan direct impact dan media value yang tinggi. Tour ini tahun lalu mendatangkan sekitar 2.500 peserta dan devisa yang kita peroleh sekitar USD 2,75 juta. Luki menjelaskan bahwa penyelenggaraan Tour de Bintan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sebagai wilayah yang menjadi prioritas dalam pengembangan kawasan wisata dengan sebutan "Great Batam", untuk memacu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sport event di Batam, Bintan, Anambas dan seputar Provinsi Kepri itu sangat penting untuk pasar wisman dengan originasi Singapura, atau ekspatriat yang bekerja di sana. Juga buat wisatawan yang sedang ke Singapura, dan punya waktu untuk menyeberang 45 menit ke Kepri. Survei membuktikan, 60 persen dari sportourism itu akan datang lagi, destinasi tersebut.
baca juga: 30 Finalis Sayembara 'Desain Homestay' Bersaing Jadi Nomor Satu