Rabu 26 Oct 2016 12:44 WIB

Ini 10 Pemenang Lomba Desain Arsitektur Nusantara

Penyerahan hadiah lomba desain homestay.
Foto: kemenpar
Penyerahan hadiah lomba desain homestay.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menpar Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menyerahkan hadiah total Rp 1 miliar, kepada 10 pemenang Sayembara Arsitektur Nusantara untuk homestay. Di panggung, mereka didampingi oleh putri pariwisata Indonesia yang mewakili 10 destinasi prioritas di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Selasa (25/10).

Nama-nama Pemenang utama Sayembara itu antara lain: Tim PT Realline Studio, Ketua Tim Deni Wahyu Setiawan dengan judul karya Jabu Na Ture (Danau Toba). Tim Alvasara Ketua Tim Gigih Nalendra dengan judul karya Thin House (Tanjung Kelayang). Tim Arsitek Ketua Tim Edwin Adinata dengan judul karya New Gateway to Adventure In The West Eage Of Java (Tanjung Lesung). Tim PT Urbane Indonesia Ketua Tim Aditya Wiratama dengan judul karya Titik Temu (Kepulauan Seribu), PT Urbane Indonesia Ketua Aditya Wiratama dengan judul karya Gnomon Urip (Borobudur). Tim PT Grahaciota Ketua Tim Verena Rafaela dengan judul karya Dusun Guyub Bromo (Bromo Tengger).

Universitas Mercu Buana Ketua Tim Wendi Isnandar dengan judul karya Rumah Separo Mandalika (Mandalika). Tim Blur Architec and Design Studio Ketua Tim Rizki Bhaskara dengn judul karya Naung Kampung Papagaran (Labuan Bajo). Tim PT Airmas Asri Ketua Tim Kalvin Widjaja dengan judul karya Roma Boe (Wakatobi), dan yang terakhir PT Studio Tanpa Batas Ketua Tim Wijaya Suryanegara Yapeter dengan judul karya Rumahku a Home to Stay (Morotai).

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan bagi wisatawan itu yang paling penting adalah experience. Pengalaman mereka sejak turun di airport, sampai ke tempat tinggal mereka di penginapan. "Saya punya pengalaman yang tidak terlupakan sampai saat ini, saat tinggal Bed and Breakfast di Inggris. Yang menyiapkan makanan ya bapak ibu pemilik rumah yang sudah tua tua itu. Sangat mengesankan, sampai sekarang," kata Triawan Munaf.

Tentu, desain homestay ini nanti tidak akan menjadi real estate. Karena kearifan lokal justru menjadi atraksi dan daya tarik bagi wisatawan. "Saya ingat saat ke Banyuwangi, arsitektur airport Blimbingsari sangat unik, sejuk meskipun tidak ber AC. Bahan bakunya juga berasal dari kayu-kayu yang tidak banyak dipoles. Bagus sekali," lanjut Triawan.

Triawan Munaf akan mendukung pariwisata dalam memajukan pariwisata indonesia. Ada 16 sub sektor ekonomi kreatif yang harus dimajukan, untuk mensupport Kemenpar. "Kami ini anak angkat Kemenpar, karena itu percayalah kami berkewajiban untuk terus membantu Kemenpar, sebagaimana amanat Presiden Jokowi, bahwa ke depan hanya pariwisata yang menjadi andalan perekonomian nasional. Kami bersama Kemenpar juga akan buatkan sayembara lagu 10 destinasi prioritas," kata Triawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement