REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para pengusaha ayam ras sepakat memangkas pasokan. Hal tersebut pasca merespons harga ayam di pasar yang sempat mengalami kejatuhan harga secara drastis di angka Rp 15 ribu per kilogram. Harga tersebut di bawah harga pokok produksi (HPP) Rp 17 ribu per kilogram.
“Kita sudah rapat maraton dua pekan ini bersama peternak, tiga minggu lalu harga (ayam) naik sekarang turun, ada kesepakatan bahwa kita jaga harga dengan pengaturan pasokan,” kata Amran usai pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Kementan pada Rabu (16/9).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Muladno Bashar kepada Republika.co.id, ia mengamini adanya upaya pengaturan pasokan yakni dengan memangkasnya. Pemusnahan dilakukan pada Senin (14/9) terhadap enam juta ekor bibit ayam. Langkah tersebut telah disepakati pemerintah bersama 13 perusahaan perunggasan.
Pemusnahan bibit ayam, lanjut dia, merupakan langkah jangka pendek Kementerian agar harga ayam cepat stabil. Untuk data oversupply saat ini, Muladno menyebut produksi ayam surplus 18 juta ekor per pekan. Adapun kebutuhan hanya 42 juta ekor per pekan, sementara produksi mencapai 60 juta ekor per pekan.
"Ini kan karena pasokan membeludak, jadi harga jeblok, jadi yang kelebihan kita musnahkan," ujarnya.