Selasa , 29 Sep 2015, 21:34 WIB

Panen Padi di Blitar, Mentan Tegaskan Produksi Melimpah

Red: Dwi Murdaningsih
Kementrian pertanian
Panen padi di Blitar.
Panen padi di Blitar.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan panen raya padi jenis Ciherang dan sekligus tanam di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (29/9). Mentan mengatakan, pihaknya ingin memastikan secara langsung bahwa di tengah musim kemarau panjang akibat dampak El Nino, masih banyak aktivitas panen padi di sejumlah daerah sentra produksi pangan. Sehingga, dapat dipastikan produksi gabah melimpah dan stok beras nasional sampai akhir tahun 2015 aman.

"Bahkan di sejumlah daerah seperti Blitar, walaupun dilanda musim kemarau yang sangat parah saat ini, tidak terpengaruh terhadap kegiatan panen dan tanam. Ini buktinya kita lakukan panen dan panen. Kemarin kami lakukan panen juga di Karawang bersama Bapak presiden dan IPB," ujar Amran.

Menurut dia, el nino tidak begitu terasa dampaknya di daerah utara khatulistiwa seperti Kalimantan dan Sumatera. Namun, untuk daerah selatan khatulistiwa terkena dampak dari el nino. "Berikutnya seperti Blitar, ini tiga kali tanam setahun jadi mau el nino atau tidak el nino tidak terpengaruh. Seperti Blitar ada 500 ribu ha di daerah Jawa, 500 ribu ha ini kita optimalkan. Jadi ada 3,5 juta ha yang kita optimalkan," ujar Mentan.

Mentan menegaskan pemerintah akan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun khusus buat Jawa Timur untuk tahun ini. Bantuan tersebut meningkat Rp1 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun. Khusus untuk Blitar, bantuan anggaran tahun lalu sebesar Rp 6 miliar. Tahun ini Rp 25 miliar. Dengan kenaikan anggaran ini, target produksi diharapkan naik lima kali lipat.

Mentan menuturkan, hingga saat ini sudah banyak pihak yang turut membantu dalam mengatasi el nino tahun ini. Pihak tersebut antara lain pemerintah, Bupati, Danrem, dan petani, dan semua stake holder. Bahkan dari hasil kerja keras ini, Indonesia berhasil mengendalikan impor beras alias selama pemerintahan Jokowi-Jk sampai saat ini belum ada impor beras. Dia berjanji akan terus memantau jumlah cadangan pangan yakni beras nasional. Mentan mengatakan saat ini dirinya masih ingin melihat panen padi di Tuban, Kalimantan Selatan, dan Lampung. Sedangkan standing crop (padi baru tanam) di seluruh Indonesia saat ini mencapai 4,1 juta ha.

"Sekarang standing crop di seluruh Indonesia 4,1 juta ha melalui citra data satelit dan data manual kabupaten-kabupaten, yang jelas kita harus optimalkan seluruh sumber daya yang ada. Kita tidak boleh tinggal diam, apalagi dengan kondisi el nino sekarang," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Blitar Herry Noegroho menuturkan tanaman padi di Blitar merupakan sumbangan dari PDB sebesar 46,7 persen. Saat ini luas tanam area sawah di Desa Siraman mencapai 59 ribu hektare (ha). Menurutnya angka ini sudah melampaui dari target nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 55 ribu ha. Ini sangat jelas memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di Blitar.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan