REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman membeli 10 karung gabah kering panen milik petani senilai Rp 2,5 juta dengan menggunakan gajinya. "Sebanyak 10 karung saya ambil. Ini gaji saya jangan dari kantor," katanya saat berdialog dengan para petani, Desa Bulut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (30/9).
Transaksi itu terjadi saat Menteri Amran mengunjungi para pekerja dan petani yang sedang memanen padi di Desa Bulut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Menteri Amran beserta rombongan bermaksud melakukan kunjungan kerja ke lahan pertanian di Tuban, namun dalam perjalanan, Amran menyempatkan diri berhenti untuk menyapa dan berdialog dengan para pekerja dan petani yang sedang memanen di lahan pertanian Desa Bulut di pinggir badan jalan.
Setiap karung gabah kering panen memiliki berat rata-rata 50 kilogram (kg). Kemudian, Menteri Amran membeli per karung seharga Rp 250 ribu dengan patokan nilai jual petani Rp 5 ribu per kilogram. Kemudian, Menteri Amran memberikan 10 karung gabah kering panen itu kepada 18 pekerja wanita yang mengambil sisa-sisa panen untuk kebutuhan sehari-hari.
Para ibu mengais beras dari sisa-sisa panen, yang didapat kira-kira 2-3 kg beras setelah seharian mengikuti proses pemanenan padi. "Satu karung ini bagi-bagi ya untuk dua orang," ujar Amran kepada ibu-ibu yang mencari bulir padi dari sisa panen.
Petani Syukur sekaligus pemilik sawah seluas 1,5 hektare tersebut mengatakan ia dan pekerja lainnya sedang memanen padi varietas Ciherang. Dia menjual gabah kering panen per kg senilai Rp 4.900-Rp5.000.
Dia tak menyangka Menteri Amran berkunjung sekaligus membeli padi yang dipanennya. "Saya senang sekali pak Menteri mau beli padi saya," katanya. Setelah berdialog dengan petani di Desa Bulut, Menteri Amran beserta rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Desa Sumbar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.