Rabu , 21 Oct 2015, 12:35 WIB

Hama dan Penyakit Tanaman Turunkan Produksi Hingga 10 Persen

Rep: fuji pratiwi/ Red: Taufik Rachman
Antara/Prasetia Fauzani
Sejumlah buruh tani memanen kedelai di lahan tandus Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/10).
Sejumlah buruh tani memanen kedelai di lahan tandus Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Hama dan Penyakit Tanaman Menurunkan Produktivitas Gabah 10 Persen

TASIKMALAYA -- Di Kota Tasikmalaya saat musim kemarau tidak hanya masalah kekeringan yang mengakibatkan gagal panen. Hama padi dan penyakit tanaman juga menjadi masalah dan mengakibatkan menurunya produktifitas gabah. Akibat hama dan penyakit tanaman diperkirakan dapat menyebabkan penurunan produktivitas gabah sekitar 10 prsen.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya, Enung Nurteti mengatakan, ada banyak jenis hama dan penyakit tanaman. Di musim kemarau produktivitas gabah di Kota Tasikmalaya tidak hanya menurun akibat kekeringan. Tapi hama tanaman jenis belalang dan penyakit bacterial leaf blight (BLB) juga perlu diwaspadai.

"Sebab hama dan penyakit tanaman berdampak pada penurunan produktivitas gabah sekitar 10 persen," kata Enung kepada Republika, Rabu (21/10). Enung menjelaskan, hama dan penyakit tanaman menjadi salah satu penghambat untuk meningkatkan produktivitas gabah.

Sehingga, untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman, Badan Karantina Pertanian Provinsi Jawa Barat (jabar) melakukan sosialisasi penggunaan pestisida alami di Kota Tasikmalaya. Hal tersebut bertujuan juga untuk membantu menciptakan swasembada gabah, jagung dan kedelai.

Pestisida alami berbeda dengan pestisida kimia. Pestisida dari bahan kimia jika digunakan terus menerus dapat mengurangi kesuburan tanah. Karenannya Badan karatnia pertanian menyarankan para petani untuk menggunakan pestisida yang lebih ramah lingkungan.

Enung menerangkan, pestisida alami disebut juga pestisida nabati. Pestisida itu dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tumbuhan dan bahan organik lainnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatannya, daun pepaya, daun nimba, daun sirsak, daun sarikaya dan bisa juga ditambah daun tembakau serta bawang putih.

Para petani bisa mencari bahan-bahan tersebut di kebun karena mudah didapat. Melalui sosialisasi yang dilakukan badan karantina pertanian, diharapkan para petani bisa membuat pestisida alami sendiri. Mengingat pestisida kimia yang harganya cukup lumayan dan dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak lingkungan. Penggunaan pestisida alami akan berdampak postitif terhadap sektor pertanian.


Berita Terkait

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan