REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman berharap Provinsi Sulawesi Tenggara bisa menjadi salah satu daerah penyangga produksi padi nasional.
"Artinya, selain untuk kebutuhan lokal maka ada stok produksi yang bisa berkontribusi sebagai stok beras nasional untuk mencapai target swasembada pangan nasional," kata Amran di Kendari, Ahad (25/10).
Menurut dia, Sultra dengan produksi padi mencapai 657.000 ton gabah kering giling (GKG) diatas lahan 121.545 hektare bisa berpotensi untuk menjadi penyangga produksi beras.
"Tetapi saya mau lihat dulu seperti apa upaya pemerintah Sultra dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi padi di daerah itu dengan anggaran yang kami berikan," katanya.
Ia meminta pemerintah setempat melakukan percepatan dan perluasan adopsi teknologi dan juga dari hasil riset-riset yang diaplikasikan, peningkatan SDM, petani dan para penyuluh, juga berbagai upaya lainnya seperti pengendalian hama penyakit.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra mengatakan selama beberapa tahun terakhir Sultra sudah mengalami surplus beras yakni tahun 2013 sebesar 185 ribu ton, tahun 2014 sebesar 125 ribu ton dan tahun ini sudah mencapai 135 ribu ton.
"Daerah di Sultra yang menjadi sentra produksi padi terbesar adalah Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka Utara dan Konawe Utara," katanya.