REPUBLIKA.CO.ID,PADANG ARO-- Musim tanam Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tertunda akibat kemarau sehinga kesulitan pengairan ke area persawahan.
"Periode September-Oktober sekitar 20 hektare padi warga sudah panen tetapi untuk proses menanam kembali menjadi tertunda karena mereka masih menunggu pengairan yang cukup," kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Solok Selatan Del Irwan di Padang Aro, Selasa.
Ia mengatakan, masyarakat yang sudah panen takut menanami lahannya karena sulitnya pengairan.
"Sumber air untuk mengairi sawah warga banyak yang kering atau mengecil sehingga jika dipaksakan diolah maka kemungkinan mengering tinggi sehingga warga takut mengolahnya," kata dia.
Dia menyebutkan, pemerintah daerah saat ini menyediakan pompa air untuk membantu petani dan bagi warga yang membutuhkan bisa langsung memintanya ke petugas di kantor pertanian.
Akan tetapi, katanya, saat ini warga tidak terlalu menmbutuhkan pompa air untuk mengairi sawahnya sebab sumber air yang akan disedot tidak ada.
Terakhir, katanya, ada masyarakat Pauah Duo yang minta bantuan untuk mengairi sawah mereka tetapi saat ditawari pompa air mereka justru minta air diangkut menggunakan tangki dengan mobil karena sumber air yang tidak ada.
"Untuk itu memang diluar kendali kita sebab sumber airnya yang susah sehingga masyarakat harus menunggu hingga hujan turun dan sumber air kembali normal," imbuhnya.
Realisasi produksi padi Kabupaten Solok Selatan hingga Agustus 2015 mencapai 104.066 ton atau 76,7 persen dari target 2015 sebesar 135.624 ton.
Seorang Petani di Tanjung Harapan, Nagari Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir Idur (57) mengatakan, saat ini sawahnya sekitar 1,5 hektare masih dibiarkan setelah dipanen tiga minggu yang lalu.
"Kita belum berani menaburkan benih sebab air susah dan jika dipaksakan nanti benihnya sudah terlalu tua tetapi sawahnya belum diolah sehingga bisa mubazir," katanya.
Ia bersama petani lainnya masih menunggu air yang cukup untuk pengairan area persawahan sebab disekitar areanya lahan warga cukup luas.