Selasa , 10 Nov 2015, 07:43 WIB

Investasi Pabrik Gula Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tebu

Rep: rizky jaramaya/ Red: Taufik Rachman
Antara
Petani tebu  (ilustrasi)
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LAMONGAN -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan bahwa investasi gula diharapkan memberikan kesejahteraan bagi petani tebu. Salah satunya yakni melalui realisasi investasi pabrik gula yang dilakukan oleh PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Jawa Timur.

Franky menjelaskan, KTM telah menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan 3.000 petani. Bentuk kemitraan itu antara lain penyediaan bibit unggul dan technical assistant untuk mengenalkan teknologi terbaru dalam proses penanaman tebu.

“Hal ini akan berlanjut pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Franky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11). Bibit menjadi salah satu kendala yang dihadapi petani. Pemerintah berencana mengimpor bibit tebu dari Kolombia untuk meningkatkan produksi.

Selain itu, lanjut Franky, KTM melakukan inovasi dalam proses jual beli tebu yang lebih transparan. Proses ini dimulai dari perhitungan nilai rendeman tebu menggunakan metode core sampler hingga mekanisme pembayaran tebu yang dilakukan bekerjasama dengan Bank BRI.Rendemen tebu yang rendah sering mengecewakan petani.

Investasi yang dilakukan oleh KTM juga berkontribusi positif pada upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebesar 2 juta per tahun. "Untuk dapat memenuhi target tersebut, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah menjadikan investasi padat karya sebagai fokus dan prioritas investasi," kata Franky.
Membangun pabrik gula baru menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian gula. Selain membangun pabrik baru, pemerintah juga akan melakukan revitalisasi sejumlah pabrik gula secara bertahap.

Franky mengatakan, KTM tercatat memiliki rencana investasi sebesar 522 juta dolar AS dan telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 2,5 triliun dengan kebutuhan tenaga kerja baru sebesar 1.200 orang. Perusahaan tersebut memproduksi molases sebesar 100 ribu ton, gula tebu sebesar 1,08 juta ton --sekitar 50 persen untuk pasar ekspor, dan tebu sebesar 10,8 juta ton.

Berdasarkan data BKPM, hingga Triwulan III 2015, realisasi investasi mencapai Rp 259,7 triliun, naik 16,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 343,7 triliun. Jumlah ini memberikan penyerapan tenaga kerja hingga 1.059.734 orang, naik 9,3 persen dari tahun lalu sebanyak 960.336 orang.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan