REPUBLIKA.CO.ID,PENAJAM -- Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur menyatakan akan mewujudkan Program Dua Juta Sapi untuk mengurangi ketergantungan terhadap sapi impor dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Program dua juta ekor sapi yang dicanangkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, harus terwujud untuk mengurangi impor sapi," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya di Penajam.
Kebutuhan daging sapi di Kalimantan Timur menurut Dadang terus mengalami peningkatan.
Saat ini lanjut dia, kebutuhan daging masyarakat Kaltim mencapai 9.900 ton pertahun.
"Angka kebutuhan daging masyarakat tersebut setara dengan 60.000 ekor sapi," katanya.
"Kami baru bisa memenuhi sekitar 27 persen dari angka kebutuhan daging masyarakat sementara 73 persen kebutuhan daging di Kaltim didatangkan dari luar," ujar Dadang Sudarya.
Ia berharap, program bantuan sapi jenis "Brahman Cross" sebanyak 2.078 ekor dari pemerintah pusat dapat meningkatkan produktivitas peternak atau pembudidaya sapi lokal di daerah, khususnya di Kalimantan Timur.
"Sebanyak 713 ekor sapi bantuan pemerintah pusat itu disalurkan kepada masyarakat petani sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujarnya.
Sementara Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar mengharapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat memberikan perhatian khusus kepada peternak sapi lokal di daerah itu agar dapat meningkatkan produktivitas.
Jumlah hewan ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser utara saat ini, tambah Yusran Aspar, mencapai 14 ribu ekor dan tidak menutup kemungkinan daerah itu bisa menjadi lumbung sapi di Provinsi Kalimantan Timur ke depannya.