REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Komando Distrik Militer (Kodim) 0803 Madiun mendorong para petani di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, untuk menanam kedelai guna mendukung target produksi kedelai secara nasional tahun 2016 yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,5 juta ton.
Komandan Kodim/0803 Madiun Letkol Inf. Rachman Fikri, Kamis, di Madiun, mengatakan guna mewujudkan hal tersebut pihaknya akan menggandeng instansi terkait, seperti Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, KPH Madiun, KPH Saradan, KPH Lawu Ds, dan jajaran TNI akan terus melakukan pendampingan terhadap petani.
"Ini memang langkah awal untuk verifikasi data dulu. Kira-kira lahan mana di Kabupaten Madiun yang bisa ditanami kedelai. Apakah di sawah ataupun lahan perhutani. Setelah itu, baru kita melakukan sosialisasi ke kelompok tani," ujar Letkol Rachman Fikri, kepada wartawan seusai rapat koordinasi dan sosialisasi percepatan optimasi Perubahan Areal Tanam (PAT) APBN Perubahan, tanaman kedelai tahun anggaran 2016 di makodim setempat.
Menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan penanaman kedelai di wilayah Kabupaten Madiun sekitar 2.500 hektare di tahun 2016. "Masa tanamnya memang kurang pas untuk saat ini. Mungkin, rencana itu bisa kita laksanakan bulan Februari nanti," kata dia.
Perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI, Arif Muliawan, mengatakan pemerintah menargetkan produksi kedelai secara nasional tahun 2016 mencapai sekitar 1,5 juta ton.
Untuk Provinsi Jawa Timur, produksi kedelai ditargetkan sekitar 400 ribu ton, sementara Madiun ditargetkan sekitar 8.000 ton. Guna mewujudkan itu, pemerintah akan memberlakukan program intensifikasi seluas 2.500 hektare di wilayah Kabupaten Madiun.
Dengan luas lahan mencapai 2.500 hektare, diharapkan petani minimal mampu menghasilkan kedelai sekitar 5.000 ton. "Kita harapkan, dari 2.500 hektare, paling tidak kita bisa mendapatkan produksi mencapai 5.000-an ton," kata Arif.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat terwujud agar produksi kedelai tanah air dapat memenuhi kebutuhan secara nasional. Sehingga tidak perlu lagi impor kedelai.
Selain jajaran Kodim Madiun dan petani, rapat koordinasi dan sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Administratur KPH Madiun Widi Tjahyanto; Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun, M. Najib; dan Perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI Arif Muliawan.