REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camara Nusantara I tampak gagah menepi secara perdana di Gerbang Terminal II Pos E Pelabuhan Tanjung Periuk Jakarta. Presiden Joko Widodo tampak sumringah mengecek kondisi 353 "penumpang" di dalam kapal. Mereka merupakan sapi-sapi lokal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang siap bertugas menjaga pasokan daging sapi lokal nasional.
Jokowi tak sendirian. Ia didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, Panglima TNI Gator Nurmantyo, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Dirut Pelindo II RJ Lino serta jajaran pejabat terkait lainnya.
"Kita ingin menormalkan lagi mekanisme pasar, ini cita-cita kita ke depan," kata Jokowi setelah meninjau "penumpang" kapal yang masih anteng di dalam kapal. Penggunaan kapal pengangkut sapi tersebut memangkas biaya sekitar 85 persen dari biaya angkut sebelumnya. Jika sebelumnya menelan biaya sekitar 1,8-2 juta rupiah per ekor maka kali ini menurun hingga 320 ribu ekor. "Jadi, kapal pengangkut ini dapat menekan biaya angkut dari sebelumnya sangat mahal menjadi lebih terjangkau," kata dia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan penggunaan kapal pengangkut sapi dapat mempersempit ruang para makelar. "Melaui jalur tol laut ini harga daging sapi di DKI Jakarta di tingkat konsumen menjadi lebih murah yakni berkisar 65-75 ribu per kg dari sebelumnya di atas 100 ribu per kg," katanya.
Di samping menurunkan biaya angkut sapi, pemerintah dengan daerah-daerah produsen telah memangkas 13 pos tarif yang selama ini dianggap sebagai pemicu melambungnya harga sapi. Ia pun berharap dengan penambahan jumlah kapal pengangkut sapi tahun depan makin banyak lagi efek positif terhadap harga sapi di DKI. Ditargetkan, harga sapi di Jakarta Rp 76 ribu di pasar.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut, keberadaan kapal akan mengurangi kerugian berupa kehilangan bobot sapi sepanjang perjalanan. "Kita tidak tahu pasarnya bagaimana, tapi diharapkan harga daging sapi Jakarta menjadi normal," katanya.
Ia menyebut, harga satu kapal ternak yakni Rp 60 miliar. Ke depan Kemenhub mengagendakan pembangunan enam kapal ternak berukuran jumbo lainnya dengan total anggaran Rp 180 miliar. Beberapa kapal di antaranya diproduksi PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia yang berlokasi di Jalan Kabupaten, Desa Ujung Piring, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Sekilas informasi soal spesifikasi kapal, ia dibanhun dengan panjang 68 meter dan lebar 14 meter tersebu. Lima ratus sapi akan dibagi ke dalam empat dek. Kapal berlayar dengan kecepatan 12 knot, dan type 750 DWT. Di dalamnya telah tersedia sejumlah fasilitas kapal ternak berstandar internasional yang menunjang sejumlah fasilitas untuk sapi.
Para "penumpang" kapal mendapatkan sejumlah fasilitas plus-plus sepanjang perjalanan. Di antaranya ruang klinik, ruang isolasi, tempat minum otomatis, hingga kamar petugas yang memantau kondisi sapi selama perjalanan. Fasilitas tersebut mencegah sapi stress, pun meminimalisir penurunan bobot sapi secara drastis.