REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan kapal ternak Camara Nusantara I diagendakan dapat memangkas rantai distribusi ternak semakin pendek. Pemangkasan tersebut yakni dari 13 rantai menjadi empat rantai saja. Hal tersebut merupakan bagian dari deregulasi dan pengembangan ternak sapi, khususnya dalam menurunkan harga daging di pasar konsumen.
"Potong rantai tata niaga sapi hidup dan daging sapi, hapus pungli di jalan distribusi," tegas Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Periuk bersama rombongan wartawan, Jumat (11/12).
Ia menguraikan, harga daging sapi hidup sekitar Rp 31 ribu per kilogram atau senilai harga daging Rp 62 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut, seharusnya harga di tingkat konsumen Rp 75 ribu saja per kilogram.
Pengangkutan sapi dengan kapal ternak Camara juga berguna mengurangi susut tubuh sapi sepanjang perjalanan yang selama ini terkikis hingga 20 persen. Lama transportasi sapi yang pada awalnya sekitar 60 hari pun akan lebih ringkas menjadi tujuh hari saja.
Selain itu, ia memperhitungkan, biaya angkut menurun hingga 85 persen. "Semula biaya anhkutan Rp 1,8 juta per ekor sekaramh hanya 320 ribu per ekor," katanya. Oleh karena itu ia menargetkan penurunan harga sapi di Jabodetabek sebanyak Rp 20 ribu per kilogram.
Data Kementerian Pertanian menyebut, kebutuhan sapi nasional per tahun yakni 640 ribu ton. Populasi sapi naik 4,95 persen atau 15,49 juta ekor pada 2015. Sementara produksi daging sapi dilaporkan sebanyak 524 ribu ton pada 2015.
"Impor daging sapi dan bakalan juga lebih rendah dari pada tahun sebelumnya," lanjut Amran. Pada periode Januari-September 2015, realisasi impor daging sebanyak 35.157 ton. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya di periode yang sama turun 43 persen yakni 58.667 ton.
Begitu pun dengan impor sapi bakalan. Ia menyebut, pada Januari-September 2015 sebanyak 141.372 ton, lebih rendah dari pada tahun sebelumnya di periode yang sama yakni sebanyak 175.031 ton.
Ia pun berharap, keberadaan kapal ternak berkapasitas jumbo tersebut dapat dimaksimalkan oleh pengusaha besar di Jakarta. Pun pengusaha kecil di rumah potong hewan. Sapi mantan penumpang Camara Nusantara I akan memperpwndek distribusi daging dari sentra produksi ke pengusaha kecil Jakarta.