REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hasil panen beras Jawa Tengah pada tahun ini surplus hingga 3,6 juta ton, kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Jawa Tengah Suryo Banendro di Semarang.
"Menurut angka ramalan II dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015 Jawa Tengah memproduksi gabah kering giling hingga 11,04 juta ton," katanya di Semarang, Rabu. Menurut dia, total panen tersebut naik sekitar 1,4 juta ton dari tahun lalu yang volume produksinya di kisaran 9,6 juta ton.
"Dari laporan Badan Ketahanan Pangan, ternyata tingkat konsumsi kita sekitar 8,6 juta ton. Artinya ada sekitar 3,6 juta ton beras surplus di Jawa Tengah," katanya.
Suryo mengatakan, surplus beras tersebut digunakan untuk menyuplai kebutuhan beras di beberapa daerah lain di Indonesia.
"Penyaluran sudah kami lakukan sejak awal tahun, di antaranya ke Kalimantan, Sumatera, dan beberapa daerah di Jawa Timur," katanya.
Terkait dengan rencana ekspor, pihaknya menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum berencana untuk melakukan kegiatan ekspor beras mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang kekurangan stok beras.
Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Usep Karyana menyatakan Jateng sebagai sentra produksi beras diharapkan bukan hanya mandiri tetapi juga dapat memberikan kontribusi kepada provinsi lain.
"Kami juga berharap bisa melakukan ekspor ke beberapa negara yang masyarakatnya juga mengkonsumsi beras," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap memegang fungsi utama Bulog yaitu menjamin kebutuhan pasar dan memberikan jaminan harga baik kepada masyarakat dalam hal ini konsumen maupun kepada petani.