Rabu , 30 Dec 2015, 19:14 WIB

Petani Tanah Datar Terapkan Tanam Padi Jajar Logowo 2:1

Red: Taufik Rachman
Republika/Aditya Pradana Putra
Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.
Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID,TANAH DATAR -- Petani di Kenagarian Tanjung, Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat, mencoba menerapkan tanam padi sistem Jajar Legowo (Jarwo) 2:1.

"Penanaman padi dengan sistem jajar legowo ini ternyata dapat meningkatkan produktifitas padi, bila sebelumnya petani menerapkan tanam 4:1, maka sekarang dicoba tanam 2:1," kata Petugas Penyuluh Pertanian Nagari Tanjung Reni Efita saat melakukan penanaman di Kelompok Tani Tabek Karanjang, Rabu.

Ia menyebut cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Petani di Nagari Tanjung sebelumnya menerapkan sistem Jarwo 4:1 dan berhasil meningkatkan produktifitas panen sekitar 2,5 ton/hektare dimana panen rata-rata 5 sampai 5,5 ton/hektare menjadi 7,5 sampai 8 ton/hektare.

"Menurut teori dan pernah dilakukan petani di Pulau Jawa, sistem tanam Jarwo 2:1 mampu meningkatkan produktifitas panen lebih dari sistem Jarwo 4:1," katanya.

Ia menjelaskan, sistem tanam Jarwo merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong.

Selain itu sistem tanam jajar legowo juga meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam.

Jarwo 2 : 1 adalah salah satu cara tanam pindah sawah yang memberikan ruang (barisan yang tidak ditanami) pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih rapat yaitu 10 sampai 15 sentimeter tergantung dari kesuburan tanahnya.

Tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah memanfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir, tanaman relatif aman dari serangan tikus karena lahan lebih terbuka, menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa.

Kemudian populasi tanaman bertambah 30%, pemupukan lebih efisien, pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan dari pada cara tanam biasa.

Sementara itu, Komandan Koramil Kecamatan Sungayang Kapten Kav. Syamsinir yang jajarannya ikut serta melakukan penanaman mengapresiasi petani yang mau menerapkan sistem tanam padi Jarwo ini.

"Memang pada awal penggunaan sistem ini akan terasa berat dan lama lantaran belum terbiasa, namun hasil yang diperoleh nantinya sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani itu sendiri," katanya.

Untuk merubah perilaku para petani agar mau melakukan penanaman padi dengan sistem jajar legowo maka perlu dikenalkan keseluruhan tipe Jarwo dan tujuan serta manfaatnya sehingga para petani mau melakukan dan dapat memilih tipe Jarwo apa yang akan digunakan.

Ia menyebut jajaran TNI siap membantu petani dan petugas penyuluh pertanian dalam menyukseskan program pemerintah upaya khusus mencapai swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Kelompok Tani Tabek Karanjang Nagari Tanjung memperoleh bantuan program optimalisasi lahan dari Kementerian Pertanian senilai Rp24 juta dengan luas areal 20 hektare.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan