Rabu , 03 Feb 2016, 18:45 WIB

Situbondo Jadi Contoh Maksimalisasi Produksi Lahan Pertanian

Red: Taufik Rachman
Republika/ Tahta Aidilla
Amran Sulaiman
Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID,SITUIBONDO -- MentEri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan menjadikan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sebagai contoh dalam memaksimalkan produksi lahan pertanian.

"Sebelum irigasi sifon dibangun, indeks pertanaman (IP)-nya hanya satu kali tanam, akan tapi sekarang IP-nya sudah mencapai tiga kali tanam. Hal inilah yang patut dicontoh oleh kabupaten/kota lain di Indonesia," katanya saat meninjau lokasi proyek sifon (irigasi menggunakan pipa) di Kabupaten Situbondo, Rabu.

Mentan rencana berkunjung ke Situbondo pada Selasa (2/2), namun batal karena cuaca buruk sehingga helikopter yang ditumpanginya kembali ke Malang.

Mentan akhirnya memenuhi janjinya dan hadir bersama dengan Asisten Teritorial (Aster)
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Mayor Jendral TNI Kustanto. Ia meninjau proyek pembangunan sifon di Dam Dawuhan, Desa Dawuhan, Kecamatan Suboh.

"Kedatangan saya ke Kabupaten Situbondo untuk melihat secara langsung apakah petani di Situbondo mampu melakukan gerakan tanam cepat setelah proyek pembangunan sifon ini digunakan," kata Andi Amran.

Ia memaparkan, dengan meningkatnya IP di Kabupaten Situbondo secara baik, Kementerian Pertanian akan menggelontorkan kembali alat-alat pertanian untuk daerah tersebut.

"Dalam waktu dekat ini kami akan memberikan bantuan alat-alat pertanian untuk para petani di Situbondo," ujarnya.

Di hadapan para petani, Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan agar para petani di seluruh Kabupaten Situbondo tetap melakukan gerakan tanam cepat (GTC).

"Saya minta GTC yang telah dilakukan petani Situbondo terus dilaksanakan, karena di Kabupaten Situbondo akan saya jadikan percontohan. Saya juga berharap tidak ada lagi petani Situbondo, setelah panen membiarkan lahannya terbengkalai atau menunggu waktu untuk menanam kembali," katanya.

Mentan juga menambahkan, gerakan tanam cepat sudah dicanangkan pada awal musim hujan tahun lalu dan diberlakukan di seluruh Indonesia.

Hal ini, katanya, dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan. Gerakan tanam cepat merupakan program pemerintah yang terbaik dan terbaru.

"Dengan dilaksanakanya GTC secara maksimal oleh para petani se Indonesia, maka saya yakin Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia, karena lahan yang ada di Indonesia sangat subur," ujarnya.

Pembangunan pipanisasi sifon ini dikerjakan secara swakelola oleh gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Kecamatan Suboh dan Kecamatan Besuki dan sekitarnya. Dengan proyek ini debit air yang ada di Dam Dawuhan mampu menggaliri persawahan seluas 469 hektare di Desa Jetis, Kalimas, Demung dan Besuki

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan